Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Digital Perketat Kredit Channeling, Begini Kata KoinWorks

KoinWorks menyatakan penyaluran kredit melalui skema channeling justru mengalami peningkatan.
Koin P2P/koinp2p.com
Koin P2P/koinp2p.com

Bisnis.com, JAKARTA — PT Sejahtera Lunaria Annua (KoinWorks), penyelenggara financial technology peer to peer (fintech P2P) lending, mengungkapkan penyaluran kredit perusahaan tidak terpengaruh oleh isu semakin selektifnya bank digital dalam menyalurkan kredit melalui skema channeling dengan platform fintech P2P lending.

Seperti diketahui muncul tren bank digital yang lebih memilih menyalurkan kredit secara mandiri daripada menggunakan skema kredit channeling, beberapa bank juga terus meninjau kerja sama channeling mereka untuk menentukan kelanjutan atau penghentiannya dengan mempertimbangkan risiko yang ada.

CEO dan Co-Founder KoinWorks, Benedicto Haryono, menyatakan bahwa penyaluran kredit melalui skema channeling justru mengalami peningkatan. "Di kami, channeling malah terus meningkat, yang turun justru pendanaan ritel [investor ritel]," ujar Benedicto saat dihubungi oleh Bisnis, Rabu (19/6/2024).

Benedicto menjelaskan bahwa komposisi penyaluran kredit melalui channeling kini mencapai 60%, termasuk kerja sama dengan institusi keuangan lainnya. Beberapa bank yang bekerja sama dengan KoinWorks antara lain Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Raya. Selain itu, KoinWorks juga bermitra dengan perusahaan pembiayaan PT Samson Modern Finance.

Lebih lanjut, Benedicto menyebutkan bahwa sebelumnya lender individu mendominasi sumber pendanaan KoinWorks hingga mencapai 80%, namun kini hanya 40%. Dalam dua tahun terakhir, institusi keuangan seperti bank dan perusahaan pembiayaan lebih mendominasi sumber pendanaan.

Benedicto mengaitkan perubahan ini dengan aturan perpanjangan lender fintech P2P lending yang tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 69 Tahun 2022 tentang Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Misalnya, Pasal 3 menjelaskan bahwa pemberi pinjaman (lender) dikenakan tarif pemotongan PPh Pasal 23 sebesar 15% dari jumlah bruto atas bunga, jika penerima penghasilan merupakan wajib pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap.

"PMK 69 membuat risiko dan pengembalian investasi untuk pendana ritel menjadi tidak masuk akal," ungkap Benedicto.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper