Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Digital BCA atau BCA Digital (blu) optimistis prospek industri bank digital pada semester II/2025 tetap positif, seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap layanan keuangan digital.
Head of Marketing & Communications BCA Digital Ruli Himawan Nugroho menyampaikan, minat masyarakat terhadap layanan bank digital terus tumbuh, terutama dari nasabah yang sudah akrab dengan teknologi atau digital savvy.
“Kita bisa lihat minat terhadap digital banking itu tumbuh dan relevansi terhadap calon nasabah, nasabah yang digital savvy juga terlihat semakin antusias menggunakan [layanan bank digital],” kata Ruli di Jakarta Pusat, Rabu (13/8/2025).
Kendati belum bisa berkomentar banyak, Ruli mengatakan bahwa BCA Digital gencar berinovasi, dengan mendengarkan masukan dan menyesuaikan kebutuhan-kebutuhan nasabah.
Cara-cara ini diharapkan dapat menjadi strategi BCA Digital dalam mendorong pertumbuhan di sisa tahun ini. “Dari sana, kita juga sebetulnya punya strategi-strategi baru,” ujarnya.
Adapun, BCA Digital membukukan laba bersih senilai Rp84,62 miliar pada semester I/2025. Capaian itu tumbuh signifikan 114,4% secara tahunan (year on year/YoY) dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp39,47 miliar.
Baca Juga
Dalam laporan keuangannya, peningkatan anak usaha PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) ini didorong oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh 45,05% (YoY) hingga mencapai Rp635,14 miliar.
Pendapatan berbasis komisi juga tumbuh 84,01% (YoY), dari Rp25,73 miliar menjadi Rp47,35 miliar. Pendapatan lainnya pun meningkat 188,7% YoY menjadi Rp34,24 miliar.
Simpanan alias dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun BCA Digital tumbuh 24,71% pada paruh pertama 2025, dari Rp10,52 triliun menjadi Rp13,12 triliun.
Komponen tabungan tercatat tumbuh 52,26% (YoY) menjadi Rp6,52 triliun, diikuti deposito yang naik 5,13% YoY menjadi Rp6,56 triliun.