Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peta Jalan OJK, Potensi Pendanaan UMKM Rp1.519 Triliun

OJK mencatat meskipun dalam lima tahun terakhir pembiayaan modal kerja, khususnya untuk UMKM meningkat.
Para pelaku UMKM antusias belajar cara jualan online di Tokopedia/Bisnis/Muhammad Faisal Nur Ikhsan
Para pelaku UMKM antusias belajar cara jualan online di Tokopedia/Bisnis/Muhammad Faisal Nur Ikhsan

Bisnis.com, JAKARTA--Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total kebutuhan pendanaan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dapat dibantu oleh industri keuangan non bank (IKNB) mencapai Rp1.519 trililun. Namun, dari kapasitas pembiayaan IKNB yang ada, hanya 15% atau Rp229 triliun yang dapat dipenuhi.

Bersasarkan hal tersebut, OJK memandang bahwa ruang pertumbuhan bagi pembiayaan oleh industri keuangan non bank masih sangat terbuka lebar, salah satunya adalah dari perusahaan pembiayaan atau multifinance.

Dalam dokumen Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Perusahaan Pembiayaan 2024-2028, OJK mencatat dalam periode 2018-2023, pembiayaan sektor UMKM cenderung meningkat, namun porsinya terhadap total pembiayaan masih relatif rendah.

Dari Desember 2018 hingga Desember 2023 porsinya berturut-turut adalah 23,54%, 24,60%, 29,06%, 30,94%, 33,86%, dan 35,26%. Semetara dalam data terbaru OJK pada Juni 2024, porsi penyaluran pembiayaan kepada UMKM sebesar Rp179,87 triliun, turun 0,08% month-to-month (mtm) dibanding Mei 2024 sebesar Rp180,02 triliun. Secara presentase juga mengecil dari 34,79% menjadi 34,65%.

"Dapat disimpulkan bahwa ruang pertumbuhan bagi pembiayaan masih sangat terbuka lebar. Namun demikian, diperlukan peningkatan kapasitas pada perusahaan pembiayaan untuk dapat mengisi gap pendanaan UMKM nasional," tulis OJK dalam peta jalan tersebut, dikutip Senin (16/9/2024).

Sebagai solusi menangkap potensi pendanaan UMKM tersebut, OJK mendorong peningkatan Financing to Asset Ratio (FAR) industri perusahaan pembiayaan. FAR adalah rasio yang mengukur gambaran besaran perusahaan pembiayaan memanfaatkan asetnya untuk menyalurkan pembiayaan.

OJK mencatat, meskipun dalam lima tahun terakhir pembiayaan modal kerja, khususnya untuk UMKM meningkat, rata-rata hanya 5,5% aset di industri perusahaan pembiayaan yang disalurkan kepada pembiayan modal kerja.

Pada Juni 2024, total piutang pembiayaan neto perusahaan pembiayaan untuk pembiayaan modal kerja sebesar Rp47,96 triliun. Porsinya hanya 9,7% dari total pembiayaan sebesar Rp429,16 triliun.

Sementara itu, dalam peta jalan perusahaan pembiayaan ini, OJK memasang target pangsa pembiayaan sektor produktif pada fase 1 (2024-2025), fase 2 (2026-2027), dan fase 3 (2028) berturut-turut adalah 44-45%, 46-48%, menjadi 49-51% pada 2028. 

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiranto mengatakan industri perusahaan pembiayaan telah menjalankan amanat regulasi agar 10% dari total aset perusahaan digunakan untuk pendanaan.

"Pembiayaan ke sektor UMKM secara data sudah 35%, sementara kita diwajibkan 10% dari aset kita. Secara industri kita sudah 35%. Artinya pembiayaan ke sektor UMKM sudah meningkat," kata Suwandi kepada Bisnis, Jumat (23/8/2024).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper