Membangun Generasi Tangguh Melalui Literasi dan Inklusi Keuangan

Literasi dan inklusi keuangan terus menjadi aspek krusial dalam membentuk masyarakat yang lebih sejahtera dan cerdas secara finansial
Ilustrasi mata uang berbagai negara di dunia, antara lain dolar AS, rupiah, yen, dan yuan. Dok Freepik
Ilustrasi mata uang berbagai negara di dunia, antara lain dolar AS, rupiah, yen, dan yuan. Dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Literasi dan inklusi keuangan terus menjadi aspek krusial dalam membentuk masyarakat yang lebih sejahtera dan cerdas secara finansial. Peningkatan kedua aspek ini membawa berbagai manfaat signifikan, tidak hanya bagi individu tetapi juga bagi perekonomian secara keseluruhan.

Literasi keuangan, yang merupakan gabungan dari pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang memengaruhi sikap serta perilaku seseorang dalam mengelola keuangan, menjadi fondasi penting bagi masyarakat modern. Di sisi lain, inklusi keuangan berfokus pada ketersediaan akses bagi masyarakat untuk memanfaatkan produk dan layanan keuangan di lembaga keuangan formal, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka.

Manfaat peningkatan literasi keuangan sangat luas. Individu yang memiliki literasi keuangan yang baik cenderung membuat keputusan keuangan yang lebih bijak, mulai dari pengelolaan anggaran rumah tangga hingga perencanaan pensiun. Mereka lebih mampu menghindari jebakan utang, memahami risiko investasi, dan memaksimalkan potensi penghasilan mereka. Selain itu, literasi keuangan yang tinggi juga berkontribusi pada pengurangan stres keuangan dan peningkatan kesejahteraan mental secara keseluruhan.

Sementara itu, inklusi keuangan yang lebih luas membuka pintu kesempatan bagi masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup. Akses ke layanan perbankan formal memungkinkan masyarakat untuk menabung dengan aman, mendapatkan kredit untuk modal usaha, dan melindungi aset mereka melalui asuransi. Bagi kelompok masyarakat yang selama ini terpinggirkan dari sistem keuangan formal, peningkatan inklusi keuangan berarti kesempatan untuk keluar dari jeratan kemiskinan dan mencapai kemandirian finansial.

Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) pada 2024 menunjukkan indeks literasi keuangan Indonesia mencapai 65,43% dan indeks inklusi keuangan mencapai 75,02%. Apabila dibandingkan dengan indeks literasi keuangan pada 2022, indeks literasi keuangan naik 15,75 poin menjadi 49,68%. 

Meskipun gap antara literasi dan inklusi yang semakin mengecil, upaya untuk meningkatkan indeks literasi keuangan tidak boleh berhenti. Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan literasi keuangan, Bisnis Indonesia menggelar Festival Literasi Finansial 2024 di Universitas Bengkulu pada Jumat (27/9). Event ini akan menghadirkan Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi sebagai keynote speaker.

Narasumber lain yang akan hadir adalah Ketua Sekretariat Satgas PASTI Hudiyanto, Dosen Prodi Manajemen Universitas Bengkulu Ferry Tema Atmaja, dan VP CSR BCA Krisbiakto Cahyo Adi dengan dimoderatori oleh General Manager Konten Bisnis Indonesia Hendri T. Asworo.

Peningkatan literasi dan inklusi keuangan juga berperan penting dalam mendukung agenda digitalisasi ekonomi nasional. Dengan pemahaman keuangan yang lebih baik, masyarakat dapat memanfaatkan berbagai inovasi produk keuangan digital secara optimal. Hal ini tidak hanya mendorong efisiensi dalam transaksi keuangan tetapi juga membuka peluang bagi pengembangan produk-produk keuangan yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper