Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Rate Turun, Suku Bunga Kredit & Deposito Bank Segera Menyusul?

Bank Mandiri menyebut proses transmisi penurunan suku bunga acuan terhadap suku bunga kredit dan deposito bergantung pada likuiditas perbankan.
Ilustrasi suku bunga perbankan./ Dok. Freepik.
Ilustrasi suku bunga perbankan./ Dok. Freepik.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menyebut proses transmisi penurunan suku bunga acuan global maupun domestik alias BI Rate terhadap suku bunga kredit dan deposito bank bergantung pada likuiditas perbankan. 

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Eka Fitria mengatakan, adanya akselerasi belanja dari pemerintah disertai beberapa instrumen yang jatuh tempo pada November dan Desember akan dapat menambah likuiditas.

“Jika hal ini bisa kita jaga dan menambah likuiditas pasar sesuai dengan harapan, maka implikasi dari penurunan benchmark rate ini akan lebih cepat, tercermin dalam suku bunga kredit maupun suku bunga deposito,” ujarnya dalam Mandiri Macro Market Brief, Kamis (26/9/2024). 

Dia mengimbuhkan, jika penyerapan instrumen jatuh tempo sesuai harapan dan jika belanja negara dipercepat sebelum akhir tahun ini maka dampak penurunan suku bunga bisa terjadi lebih cepat dari perkiraan.

Sebaliknya, jika likuiditas tambahan tersebut tertunda, dampak dari penurunan suku bunga acuan terhadap suku bunga kredit dan deposito baru akan terlihat pada awal 2025. 

“Apabila hal tersebut masih tertunda, mungkin kita melihat masih baru di 2025 awal. Kita lihat transmisi dan impact langsungnya terhadap penurunan suku bunga deposito dan bunga kredit,” ucapnya. 

Pada pekan lalu, The Fed dan Bank Indonesia (BI) kompak menurunkan tingkat suku bunga acuan masing-masing sebesar 50 dan 25 basis poin. Pemangkasan ini membuat suku bunga The Fed berada di kisaran 4,75% – 5%, sedangkan BI rate sebesar 6%.

Adapun, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, likuiditas yang memadai serta efisiensi perbankan dalam pembentukan harga yang semakin baik, antara lain didorong oleh publikasi asesmen transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK), berdampak positif pada suku bunga perbankan yang tetap terjaga.  

“Suku bunga deposito 1 bulan dan suku bunga kredit pada Agustus 2024 tercatat masing-masing sebesar 4,73% dan 9,21%, stabil dibandingkan dengan level bulan sebelumnya,” ujarnya dalam konferensi pers RDG Bulanan, Rabu (18/9/2024). 

Menurutnya, likuiditas perbankan yang memadai ini sejalan dengan implementasi bauran kebijakan Bank Indonesia, termasuk Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM). 

Adapun, suku bunga deposito perbankan memang mulai melandai. Bunga deposito 1 bulan perbankan mencapai level 4,73% pada Agustus 2024, capaian ini sama dengan bulan sebelumnya yaitu Juli 2024.

Namun, suku bunga deposito Agustus 2024 masih lebih tinggi jika dibandingkan pada akhir tahun lalu atau Desember 2023 di level 4,69%.

Sementara itu, untuk suku bunga kredit per Agustus mencapai 9,21%, angka ini turun dari bulan sebelumnya yaitu Juli 2024 sebesar 9,23%. Bahkan, suku bunga ini kian turun dari akhir Desember 2023 yang sempat mencapai 9,25%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper