Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Permata (BNLI) Ubah Logo Perusahaan, OJK Singgung soal KBMI IV

PT Bank Permata Tbk. (BNLI) meluncurkan logo terbaru yang identik dengan pemegang saham pengendali yakni Bangkok Bank.
Logo Bank Permata (BNLI)./Istimewa.
Logo Bank Permata (BNLI)./Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Permata Tbk. (BNLI) meluncurkan logo terbaru menjadi bunga lotus di kantor cabang Permata Bank Thamrin pada Jumat, 27 September 2024. 

Adapun, langkah tersebut merupakan bagian dari penyelarasan strategi dan bisnis dengan tujuan untuk menciptakan citra yang kohesif, terpadu, dan sepadan dengan Bangkok Bank sebagai pemegang saham pengendali.

Direktur Utama Permata Bank Meliza M. Rusli menyampaikan perubahan bentuk pada logo adalah sinergi antara Permata Bank dan Bangkok Bank yang mencerminkan aspirasi perusahaan yakni 'growing together' sebagai Bank lokal dengan jaringan global dan visi regional.

“Penyelarasan ini merupakan komitmen bersama untuk menjadi Bank terpercaya dalam membina hubungan jangka panjang yang berkelanjutan dengan seluruh pemangku kepentingan melalui kolaborasi lintas negara dalam jaringan kemitraan yang dimiliki Permata Bank dan Bangkok Bank,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (30/9/2024). 

Menurutnya, perpaduan strategi ini tidak hanya menciptakan konsistensi pada tampilan identitas Permata Bank di seluruh touchpoints di Indonesia, tetapi juga memberikan pengalaman perbankan yang responsif dengan tingkat kepedulian yang tinggi, berintegritas, serta mengedepankan inovasi dan kerja sama untuk tumbuh bersama dengan mitra dan nasabah Permata Bank.

Adapun, Bangkok Bank sendiri telah melakukan akuisisi kepemilikan saham Permata Bank pada Mei 2020 sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia dan saat ini Bangkok Bank telah memenuhi seluruh syarat kepatuhan pemegang saham pengendali dari Permata Bank. Hal ini merupakan bukti komitmen investasi Bangkok Bank di Indonesia agar bisa berkontribusi lebih jauh untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Presiden Bangkok Bank dan Presiden Komisaris Permata Bank Chartsiri Sophonpanich menjelaskan peluncuran identitas baru Permata Bank di kantor cabang Jalan Thamrin, karena kantor tersebut merupakan kantor pusat Bangkok Bank di Indonesia sebelum integrasi dengan Permata Bank dilakukan pada tahun 2020. 

Menurutnya, lokasi ini melambangkan komitmen Permata Bank dan Bangkok Bank Group untuk tumbuh bersama nasabah. 

“Identitas baru ini memperkuat komitmen kami untuk melanjutkan warisan Bangkok Bank melalui Permata Bank dalam melayani masyarakat dengan sepenuh hati dengan mewujudkan kualitas bunga lotus untuk menjadi tangguh, tahan, dan senantiasa mencari peluang yang hadir setiap saat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Chartsiri menyebut pihaknya berharap dapat mendukung kesejahteraan Indonesia yang berkelanjutan dengan cara menghubungkan perusahaan-perusahaan dengan peluang pertumbuhan di seluruh Asean dan sekitarnya, serta memfasilitasi investasi asing ke Indonesia untuk mendukung masyarakat, bisnis, dan ekonominya. 

Pada kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan bahwa regulator mengapresiasi kontribusi Permata Bank dan Bangkok Bank selama ini. 

Selain itu, Dian juga menyebut ke depannya diharapkan bank dapat terus mengembangkan diri untuk makin memberikan konstribusi kepada sistem perbankan Indonesia, termasuk peningkatan permodalan menuju bank KBMI 4, dan terus mendukung konsolidasi bank melalui spin-off UUS untuk menciptakan bank syariah dengan skala besar. 

Untuk diketahui, OJK memang secara resmi telah mengubah aturan pengelompokan perbankan dari Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) menjadi Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI). Aturan ini mengacu pada POJK Nomor 12 /POJK.03/2021 tentang Konsolidasi Bank Umum.

Regulasi yang dikeluarkan sejak tiga tahun lalu itu, mengelompokkan bank bank berdasarkan modal usaha lebih besar. Hanya bank dengan modal di atas Rp70 triliun yang berada dalam kasta teratas alias bank jumbo. 

Sebelumnya, bank umum dibagi menjadi empat kategori yaitu BUKU I, II, III, dan IV, berdasarkan besaran modal inti. BUKU I memiliki modal inti di bawah Rp1 triliun, BUKU II Rp1 hingga Rp5 triliun, BUKU III lebih dari Rp5 triliun hingga Rp30 triliun, dan BUKU IV dengan modal inti lebih dari Rp30 triliun. 

Halaman
  1. 1
  2. 2
 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper