Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bankir Bicara soal Transmisi BI Rate ke Suku Bunga Kredit, Bisa Segera Turun?

Bankir angkat bicara soal transmisi penurunan BI Rate ke suku bunga kredit perbankan.
Ilustrasi suku bunga perbankan. Dok Freepik
Ilustrasi suku bunga perbankan. Dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (BBNI) angkat bicara perihal transmisi suku bunga kredit usai Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan menjadi 6% pada pertengahan September lalu.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengungkapkan bahwa penurunan BI Rate belum disertai dengan penurunan biaya dana (cost of fund) yang dikeluarkan bank, lebih lagi dengan kondisi likuiditas yang ketat.

“Kita berharap liquidity bisa turun, bisa memberikan ruang agak banyak, sehingga suku bunga juga turun. Biasanya begitu, butuh waktu lah untuk menurunkan [suku bunga kredit],” katanya kepada wartawan di Menara BNI, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2024).

Royke lantas menyatakan harapannya agar suku bunga dapat terus melandai. Pasalnya, suku bunga rendah dinilai dapat memantik geliat masyarakat dalam perputaran roda ekonomi.

“Supaya orang lebih berani untuk berusaha. Bank kalau bunganya tinggi terus, orang juga enggak ada yang mau berusaha, enggak ada yang mau beli properti, enggak ada yang mau investasi,” sambungnya.

Ketika ditanya perihal angka permintaan kredit usai suku bunga turun, dia menuturkan bahwa pelaku pasar saat ini masih lebih banyak menunggu situasi ke depan.

Kendati demikian, Royke menyebut bahwa pembiayaan pada segmen individu lazimnya kembali bergeliat usai suku bunga turun, terutama pada sektor properti.

Dia pun memproyeksikan penyaluran kredit BNI masih akan tumbuh dobel digit hingga penghujung 2024. “Pertumbuhan kredit, [proyeksi] saya, sih, masih dobel digit, 10% lah,” tutupnya.

Bisnis mencatat, BNI membukukan laba bersih konsolidasi senilai Rp10,7 triliun pada semester I/2024 lalu, tumbuh 3,8% secara tahunan (year-on-year/YoY) dari level Rp10,3 triliun.

Bank pelat merah ini juga menyalurkan kredit senilai Rp726,98 triliun, naik 11,71% YoY dari Rp650,77 triliun hingga bulan keenam tahun ini.

Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) BNI tercatat tumbuh 0,96% YoY dari Rp765 triliun menjadi Rp772,32 triliun pada periode yang sama. Dana murah atau current account saving account (CASA) BNI juga naik 2,51% yoy menjadi Rp545,69 triliun, dari sebelumnya Rp532,34 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper