Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jurus MSIG Life Tangkal Kenaikan Klaim Kesehatan di Tengah Inflasi Medis

MISG Life Insurance Indonesia (LIFE) mengungkap strategi untuk menangkal kenaikan klaim segmen kesehatan.
Warga melintas didepan logo MSIG Life di Jakarta, Minggu (21/7/2014). Bisnis/Abdurachman
Warga melintas didepan logo MSIG Life di Jakarta, Minggu (21/7/2014). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi jiwa PT MISG Life Insurance Indonesia Tbk (LIFE) mengungkap strategi untuk menangkal kenaikan klaim kesehatan di tengah inflasi medis. Perusahaan mencatatkan klaim kesehatan dan meninggal dunia sebanyak Rp461 miliar per Agustus 2024, yang mana klaim kesehatan mengalami peningkatan 27% secara tahunan (year on year/yoy). 

Head of Customer and Marketing MSIG Life Lukman Auliadi mengakui bahwa kenaikan klaim kesehatan perusahaan dipengaruhi oleh kondisi inflasi medis saat ini. 

“Salah satu faktor yang mempengaruhi meningkatnya klaim kesehatan di perusahaan adalah inflasi medis,” kata Lukman kepada Bisnis, pada Jumat (11/10/2024). 

Lukman mengatakan MSIG Life senantiasa mewujudkan komitmen perlindungan melalui pembayaran klaim sesuai dengan ketentuan dalam polis. Untuk menjaga rasio klaim, perusahaan akan menerapkan manajemen risiko yang kuat, termasuk seleksi risiko dan pengembangan data analitik.

“MSIG Life juga mendukung upaya bersama pemerintah dan industri dalam penguatan asuransi kesehatan melalui kolaborasi serta pertukaran dan pemanfaatan data di industri, sehingga industri menjadi lebih sehat, harga premi lebih terjangkau, dan lebih adil,” ungkapnya. 

Sebelumnya, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat rasio klaim kesehatan industri asuransi jiwa mencapai sebanyak 105,7% pada semester I/2024. Hal tersebut menunjukan klaim yang dibayarkan oleh industri asuransi jiwa lebih banyak apabila dibandingkan dengan premi yang diterima. 

Sepanjang semester I/2024, klaim kesehatan industri asuransi jiwa mencapai sebanyak Rp11,83 triliun yang mana naik 26% yoy  dari Rp9,39 triliun. Sementara itu premi kesehatan yang diterima mencapai Rp11,19 triliun, naik 23,64% yoy. Di sisi lain, sampai 31 Desember 2023, BPJS Kesehatan mencatat pendapatan iuran Dana Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan mencapai Rp151,59 triliun, yang mana lebih kecil dari beban jaminan kesehatan yang mencapai Rp158,85 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper