Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bahwa industri perbankan optimistis akan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) alias simpanan bank pada periode kuartal IV/2024 ini.
Berdasarkan Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) kuartal IV/2024 yang melibatkan 93 responden bank, keyakinan itu terpancar dari kegiatan ekonomi yang dinilai semakin membaik. Hal itu berdasarkan Indeks Ekspektasi Kinerja (IEK) yang menyentuh angka 81 dalam survei yang sama.
“Kenaikan DPK diperkirakan akan lebih didorong terutama oleh deposito,” tulis OJK dalam publikasinya, Senin (25/11/2024).
Lebih lanjut, suku bunga DPK juga diperkirakan cenderung menurun dibandingkan kuartal III/2024, sebagai dampak dari penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia alias BI Rate yang turun ke level 6,00% pada September lalu.
Di samping itu, hasil survei OJK juga memperkirakan terjadinya pertumbuhan kredit maupun pembiayaan pada penghujung tahun ini. Kredit menganggur (undisbursed loan) dan kredit restrukturisasi diprediksi juga akan menurun, seiring dengan peningkatan aktivitas bisnis dan kinerja debitur.
“Optimisme kinerja perbankan didorong oleh ekspektasi peningkatan DPK dan penyaluran kredit yang berdampak pada peningkatan laba dan modal perbankan,” jelas OJK.
Baca Juga
Di sisi lain, Bank Indonesia mencatat pertumbuhan simpanan berjangka alias deposito perbankan sebesar 5,1% secara tahunan (year on year/YoY) pada Oktober 2024. Angka ini melambat dibandingkan pertumbuhan 5,3% YoY pada bulan sebelumnya.
Berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar yang dirilis BI, laju pertumbuhan deposito golongan nasabah korporasi naik tipis dari 14% per September 2024 menjadi 14,1% per Oktober 2024, dengan simpanan senilai Rp1.553,1 triliun.
Namun demikian, deposito golongan nasabah perorangan mencatatkan pertumbuhan negatif sebesar 3,5% YoY pada bulan kesepuluh tahun ini, lebih dalam dibandingkan September 2024 yang minus 2,7%. Total simpanan berjangka nasabah perorangan sejauh ini ialah Rp1.437,3 triliun.
Sementara itu, deposito dari golongan nasabah lainnya masih mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 9,7% YoY hingga mencapai Rp146,1 triliun pada Oktober 2024. Persentase ini melampaui capaian 5,6% pada September 2024.
Pelambatan simpanan berjangka ini selaras dengan tren pada dana pihak ketiga yang hanya tumbuh 6% YoY hingga mencapai Rp8.460,6 triliun per Oktober 2024, melambat dari pertumbuhan 6,7% per September 2024.
“DPK korporasi tumbuh sebesar 12,8% YoY, setelah tumbuh 13,5% YoY pada September 2024. Sementara itu, DPK perorangan tumbuh sebesar 0,5% YoY, relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya [0,6% YoY],” tulis BI, dikutip Minggu (24/11/2024).