Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Pensiun di Indonesia Bebas Pajak Global, Bakal Tarik Investor Masuk RI?

Rendahnya minat masyarakat dan penetrasi industri menjadi salah satu tantangan bagi masuknya investasi dana pensiun ke Indonesia.
Ilustrasi dana pensiun. / dok Freepik
Ilustrasi dana pensiun. / dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan dana pensiun menjadi salah satu entitas yang dikecualikan dari pengenaan pajak minimum global alias Global Anti-Base Erosion Rules (GloBE). Artinya, dana pensiun dari perusahaan multinasional yang mendirikan entitas di Indonesia akan dibebaskan pajak minimum 15%.

Staf Ahli Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Bambang Sri Muljadi menilai bahwa meskipun dana pensiun dari perusahaan multinasional masuk ke Indonesia bebas dari pajak GloBe, hal itu tidak serta merta menarik minat investor berdatangan ke Indonesia.

"Belum menarik, karena minat masyarakat masih kecil untuk menjadi peserta Dana Pensiun Lembaga Keuangan [DPLK]," kata Bambang kepada Bisnis, Selasa (21/1/2025).

Minat masyarakat ini bisa dilihat dari penetrasi dana pensiun di Indonesia yang masih rendah. Penetrasi dana pensiun menggambarkan presentase aset dana pensiun atas Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. 

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penetrasi dana pensiun di Indonesia pada 2023 hanya 6,73%, jauh lebih kecil dibanding negara ASEAN lainnya seperti Singapura yang sudah 83,73% dan Malaysia 61,20%. Penetrasi dana pensiun di negara maju seperti Belanda bahkan sudah 150,75%, Swiss 138,11% atau Inggris yang mencapai 85,20%.

Sampai dengan Oktober 2024, OJK mencatat entitas dana pensiun yang beroperasi di Indonesia sebanyak 192 dana pensiun. Beberapa dana pensiun yang tergabung di dalam grup perusahaan multinasional di antaranya seperti DPLK Manulife Indonesia, DPLK Allianz Indonesia, DPLK Tokio Marine Life Indonesia, DPLK AIA Financial dan DPLK Generali Indonesia.

Sementara untuk Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) antara lain seperti Dana Pensiun Toyota Astra, Dana Pensiun Manfaat Pasti Unilever Indonesia, Dana Pensiun Dai Nippon Printing Indonesia hingga Dana Pensiun PT. Otsuka Indonesia.

Bambang melihat kehadiran dana pensiun dari perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia ini menghadirkan kompetisi di industri dana pensiun Tanah Air.

"Untuk DPPK masih tidak ada kompetisi. Kalau DPLK kemungkinan ada kompetisi untuk menarik peserta," pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper