Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prediksi Laba dan Prospek Saham BCA jelang Rilis Kinerja Keuangan 2024 Besok

Simak prediksi laba dan prospek saham BCA (BBCA) jelang pengumuman kinerja keuangan 2024 pada Kamis, 23 Januari 2025.
Pekerja beraktivitas di dekat logo milik PT Bank Central Asia Tbk di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha
Pekerja beraktivitas di dekat logo milik PT Bank Central Asia Tbk di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) alias BCA akan memaparkan kinerja keuangan full year 2024 pada Kamis (23/1/2025). Pendapatan maupun laba bersih bank milik Grup Djarum ini diprediksi meningkat.

Berdasarkan data Terminal Bloomberg, konsensus analis memperkirakan pendapatan BCA menyentuh Rp108,63 triliun pada penghujung Desember 2024. Angka ini lebih tinggi dari realisasi pada Desember 2023 yang mencapai Rp99,3 triliun.

Lebih lanjut, laba bersih BCA diproyeksikan mencapai Rp54,87 triliun sepanjang 2024, lebih tinggi 12,69% dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya yang senilai Rp48,69 triliun.

Menjelang tutup buku tahun lalu alias per November 2024, BCA membukukan laba bersih individual (bank only) sebesar Rp50,47 triliun. Realisasi ini naik 14,31% secara tahunan atau year on year (YoY) dari angka Rp44,15 triliun pada November 2023.

Terkait fungsi intermediasi, BCA telah menyalurkan kredit dan pembiayaan senilai Rp875,78 triliun per November 2024, tumbuh signifikan 15,47% YoY dari level Rp758,43 triliun. Aset bank pun terkerek naik 4,50% hingga mencapai Rp1.415,40 triliun.

Pertumbuhan serupa juga terjadi pada sisi penghimpunan simpanan. Dana pihak ketiga (DPK) BCA mencapai Rp1.109,4 triliun pada November 2024, naik 3,48% dari Rp1.072,13 triliun pada periode sama tahun lalu.

Prospek Saham BBCA

Permufakatan analis Bloomberg juga memberikan proyeksi positif terkait kinerja saham BBCA. Sebanyak 31 dari 36 analis masih merekomendasikan beli, sementara lainnya merekomendasikan hold. Target harga rerata saham BCA adalah Rp11.920 dalam dua belas bulan ke depan.

Pada perdagangan Selasa (21/1/2025), harga saham BBCA parkir di zona merah 0,52% atau turun 50 poin dan ditutup pada level 9.575. Market cap atau kapitalisasi pasar BBCA mencapai Rp1.169 triliun.

Kinerja harga saham BBCA cenderung melemah dalam beberapa waktu ke belakang. Meskipun naik 0,52% dalam sepekan, saham bank swasta ini minus 1,79% dalam satu bulan terakhir dan melemah 10,30% dalam tiga bulan ke belakang.

Sebelumnya, BCA telah membagikan dividen interim atas kinerja keuangan September 2024 senilai Rp50 per saham atau setara Rp6,1 triliun kepada pemegang saham.

Jumlah saham BBCA yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah sebanyak 123,275 miliar saham, sehingga total dividen yang diberikan mencapai Rp6,1 triliun. 

Nilai tersebut naik 17,85% dari tebaran dividen interim pada akhir 2023 yang sebesar Rp42,50 per saham atau setara Rp5,23 triliun. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper