Bisnis.com, JAKARTA – Bisnis gadai disebut akan memiliki prospek cerah tahun ini. Secara kinerja, penyaluran pinjaman pergadaian mengalami kenaikan 28,33% year on year (yoy) menjadi Rp87,79 triliun per November 2024.
Etikah Karyani, Peneliti FEB UNS & Center Of Reform On Economics (Core) Indonesia, mengatakan pada 2025 bisnis gadai akan terus melanjutkan pertumbuhan.
"Terutama karena semakin banyak orang yang butuh akses cepat ke dana tunai. Dengan daya beli masyarakat yang melemah, layanan gadai bisa menjadi alternatif solusi bagi mereka yang butuh dana," kata Etikah kepada Bisnis, Rabu (5/2/2025).
Saat ini, pangsa pasar bisnis gadai sekitar 97% didominasi oleh penyaluran pembiayaan dari perusahaan pergadaian milik pemerintah, PT Pegadaian.
Etikah menilai, kinerja apik Pegadaian sepanjang 2024 juga menjadi indikator bisnis gadai masih punya ruang untuk tumbuh lebih tinggi.
"PT Pegadaian mencatat pembukuan 2024 dengan laba hingga Rp5,85 triliun atau naik sekitar 34% dibanding 2023. Mereka juga baru mengembangkan bisnis bullion yang memperkuat ekosistem emas dan membuka peluang baru bagi perusahaan gadai lainnya," ujarnya.
Artinya, sambung Etikah, selama bisnis pergadaian mampu beradaptasi dengan tren pasar dan memanfaatkan peluang maka ada ruang besar untuk berkembang di tahun-tahun mendatang.
"Namun, muncul persaingan ketat dengan munculnya gadai swasta dan layanan pinjaman alternatif, seperti fintech lending. Sehingga layanan Pegadaian harus ditingkatkan, missal edukasi finansial ke masyarakat dan memastikan keamanan dalam transaksi," pungkasnya.
Adapun di tahun ini Perkumpulan Perusahaan Gadai Indonesia (PPGI) menargetkan penyaluran pinjaman gadai sebesar Rp105,34 triliun.