Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembiayaan Syariah Lembaga Non-Bank Tumbuh 10,11% pada 2024

OJK menyampaikan tren pertumbuhan piutang pembiayaan syariah akan berlanjut pada tahun ini.
Ilustrasi pembiayaan/Image by xb100 on Freepik
Ilustrasi pembiayaan/Image by xb100 on Freepik

Kemudian, PT Mandiri Utama Finance (MUF) yang mencatat porsi pembiayaan syariah terhadap total pembiayaan perusahaan mencapai sekitar 18,5% hingga akhir 2024.  

Adapun MUF mencatat total penyaluran mencapai Rp21,6 triliun hingga akhir 2024, yang mengalami peningkatan 4,5% secara tahunan. Artinya penyaluran pembiayaan syariah mencapai sekitar Rp3,9 triliun. 

Selain itu, Direktur Utama MUF, Stanley Setia Atmadja, mengatakan pembiayaan syariah juga mengalami peningkatan sebesar 11% dibandingkan capaian tahun 2023.

“Beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap pencapaian ini antara lain peningkatan kerja sama dengan dealer, showroom, dan mitra,” kata Stanley kepada Bisnis pada Minggu (16/2/2025). 

Selain itu, Stanley mengtakan sinergi dengan Bank Syariah Indonesia (BSI), baik untuk captive market maupun untuk skema pembiayaan bersama (joint financing), serta optimalisasi digitalisasi layanan melalui platform BSI OTO juga menjadi pendorong. 

Namun demikian, ada juga perusahaan yang mencatatkan penurunan penyaluran pembiayaan syariah. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatatkan penyaluran pembiayaan baru berbasis syariah senilai Rp3,27 triliun. Angka tersebut mengalami penurunan 40,36% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp4,59 triliun. 

Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman, mengatakan mayoritas nasabah perseroan lebih memilih pembiayaan konvensional. 

“CNAF mengamati kecenderungan tersebut dalam kinerja pembiayaan baru yang disalurkan selama periode tersebut,” kata Ristiawan kepada Bisnis, pada Minggu (16/2/2025). 

Adapun pembiayaan baru syariah perusahaan pada 2024 mengambil porsi sebesar 33% dari total keseluruhan pembiayaan baru CNAF yakni sebesar Rp 9,96 Triliun.  

Meskipun penyaluran pembiayaan baru berbasis syariah mengalami penurunan, CNAF mencatat pertumbuhan positif secara keseluruhan. Pembiayaan baru, baik syariah maupun konvensional, tumbuh sebesar 11,4% apabila dibandingkan pada 2023 yakni Rp8,94 triliun.

Namun demikian, Ristiawan menyebut CNAF masih tetap optimistis dengan prospek pertumbuhan pembiayaan syariah pada 2025.

Dia mengatakan CNAF melihat proyeksi pertumbuhan untuk pembiayaan syariah masih sangat berpeluang dikarenakan populasi umat muslim di Indonesia cukup besar sehingga sangat memungkinkan sekali untuk dapat menyalurkan pembiayaan berbasis syariah. 

“Ke depannya, masih akan sangat wajar sekali prospek pembiayaan syariah akan terus meningkat baik di Indonesia maupun di CNAF,” katanya. 

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper