Bisnis.com, JAKARTA — Pertumbuhan industri asuransi masih diwarnai dengan sejumlah tantangan. Berdasarkan data dalam Asean Insurance Surveillance Report 2022, penetrasi asuransi Indonesia tergolong rendah dibandingkan dengan negara-negara Asean lainnya.
Tantangan ini dipicu oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap asuransi swasta. Banyak yang masih menganggap agen asuransi hanya sebagai tenaga penjual, padahal mereka memiliki peran penting sebagai konsultan perencanaan keuangan yang andal.
Menjawab tantangan ini, Allianz berkomitmen meningkatkan kualitas tenaga pemasarannya melalui Pinnacle Excellence Program (PEP).
Regional Chief Executive Officer Allianz Asia Pacific Anusha Thavarajah mengatakan program tersebut merupakan sebuah inisiatif yang dirancang untuk membekali agen dengan keterampilan, wawasan, dan pola pikir yang diperlukan agar dapat memberikan layanan terbaik kepada nasabah.
“Melalui program ini, kami tidak hanya mentransfer pengetahuan kami membentuk masa depan konsultan finansial dengan memfasilitasi para agen kami dengan kemampuan, tools, dan mindset yang dibutuhkan untuk kesuksesan yang berkelanjutan,” kata Anusha dalam keterangan resminya pada Selasa (11/3/2025).
Sebagai bagian dari implementasi program ini, Allianz Asia Pacific baru saja meluluskan 200 agen dan agency leaders dari PEP dalam wisuda perdananya. Program ini dikembangkan bersama INSEAD, salah satu sekolah bisnis terkemuka di dunia, sebagai bentuk komitmen Allianz dalam meningkatkan profesionalisme agen dan memperkuat hubungan dengan nasabah.
Baca Juga : Premi 40 Asuransi Jiwa 2024 Terbesar: Prudential, Allianz Teratas, IFG Life Tumbuh Tertinggi |
---|
Adapun lulusan PEP diklaim menunjukkan peningkatan produktivitas lebih dari 40%, dengan hampir 40% memenuhi syarat untuk Million Dollar Round Table (MDRT), standar global tertinggi bagi konsultan finansial.
Peningkatan ini berkontribusi pada pertumbuhan kinerja agency Allianz Asia Pacific hingga kuartal III/2024, di mana New Business Value (NBV) meningkat sebesar 19% dan Annualised Premiums (ANP) tumbuh 8%.
Secara khusus, ANP dari agen aktif meningkat hingga 11%, yang mencerminkan efektivitas strategi pengembangan tenaga pemasaran Allianz.
Chief Agency Officer Allianz Life Indonesia, Himawan Purnama, menyebut program ini menjadi bukti konkret komitmen Allianz dalam menciptakan agen berkualitas.
Baca Juga : Allianz Life Catat Pendapatan Premi Bancassurance Rp7,8 Triliun per Desember 2024, Tumbuh 12% |
---|
Dia memastikan Allianz Indonesia turut mendukung visi besar Allianz dalam mendukung pengembangan mereka dan memastikan peningkatan kualitas agen dapat berdampak secara berkelanjutan, bahkan mampu menjadi konsultan finansial terbaik bagi perencanaan finansial nasabah.
“Ini merupakan suatu upaya untuk memberikan layanan yang relevan, berkelanjutan, sehingga dapat menjawab tantangan penetrasi asuransi khususnya di Indonesia saat ini,” katanya.
Lebih lanjut, PEP dikembangkan melalui kolaborasi dengan para praktisi industri, termasuk agen dan agency leaders terbaik di Asia Pasifik. Tidak seperti pelatihan asuransi konvensional, program ini mengombinasikan teori dengan praktik melalui pembelajaran terintegrasi.
Pertama melalui studi kasus teoretis, proyek berbasis aksi, dan pelatihan melalui role-play. Kedua, modul keahlian spesifik yang mencakup psikologi pelanggan, kepemimpinan, komunikasi, dan strategi kewirausahaan.
Ketiga, penerapan nyata yang diharapkan membantu peserta menerapkan pembelajaran dalam interaksi dengan nasabah dan kepemimpinan tim.
Ke depan, Allianz akan terus memperluas program ini agar para agen dapat mengakses metode pembelajaran inovatif yang sesuai dengan pasar yang terus berkembang.
Kemudian, mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang dapat meningkatkan kinerja tim dan membangun kepercayaan nasabah. Serta berkontribusi pada pertumbuhan industri keuangan yang berkelanjutan di Asia Pasifik.