Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jasindo Raup Premi Asuransi Usaha Tani Padi Rp1,05 Triliun Sejak 2015

Jasindo telah mendapatkan premi sebesar Rp1,05 triliun dari akumulasi program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) sejak 2015 hingga 2024.
Kantor Asuransi Jasindo Syariah. Dok: jasindosyariah.co.id
Kantor Asuransi Jasindo Syariah. Dok: jasindosyariah.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan asuransi milik negara, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) telah mendapatkan premi sebesar Rp1,05 triliun dari akumulasi program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) sejak 2015 hingga 2024.

Group Head Asuransi Program Pemerintah, PT Asuransi Jasa Indonesia Setiadi Imansyah menjelaskan program AUTP adalah program perlindungan asuransi bagi petani padi di Indonesia di mana premi yang didapat 80% merupakan bantuan dari pemerintah pusat melalui sumber APBN.

"Kriteria petani yang dapat AUTP adalah petani atau penggarap yang maksimal lahannya seluas 2 hektar (Ha), tergabung dalam kelompok tani, memiliki NIK. Kemudian kriteria lahannya adalah sawah irigasi, lahan yang memiliki tata air yang berfungsi dan lahan tadah hujan yang tersedia sumber air yang memadai," kata Setiadi dalam soft launching Peta Jalan AAUI Pengembanga Asuransi Pertanian 2025-2030, Jakarta, Senin (24/3/2025).

Adapun pada 2024, Jasindo memperoleh premi AUTP sebesar Rp50,16 miliar dari sebanyak 464.764 petani dengan luas lahan terproteksi seluas 278.694 Ha. Sementara itu, nilai klaim AUTP sepanjang 2024 sebesar Rp22,58 miliar dari 3.763,70 Ha.

Jumlah premi yang didapat dari program AUTP pada periode 2024 menjadi yang terkecil kedua setelah premi AUTP di tahun pertamanya dirilis, yakni mencapai Rp41,03 miliar dari 401.408 petani dengan luas lahan terproteksi sebesar 233.499,55 Ha.

Secara tren, nilai premi AUTP sejak 2015 melonjak hingga mencapai angka yang paling besar Rp180 miliar pada periode 2020. Saat itu, jumlah petani yang mengikuti AUTP mencapai 1.367.678 orang dengan luas lahan terproteksi mencapai 1 juta Ha.

Usai mencatatkan rekor tertingginya, nilai premi yang didapat Jasindo dari program AUTP semakin kecil. Dalam empat tahun terakhir, terjadi tren penurunan jumlah lahan yang mengikuti program AUTP berkisar antara 300.000 sampai 400.000 Ha.

"Kenapa turun terus? Pada 2020 ada refocusing anggaran. 2020 fokus pandemi Covid berdampak ke AUTP. Mulai 2021 terus turun, dan di 2025 ini program Kementerian Pertanian lebih fokus pada cetak sawah baru dan lain-lain. Kami masih menunggu anggaran di 2025," ujarnya.

Selama berjalan sejak 2015, loss ratio AUTP tercatat sebesar 70,9%, dengan rasio tertinggi adalah pada periode 2016 yakni sebesar 96,26%. Pada periode 2024 lalu, loss ratio asuransi AUTP tercatat hanya 45,02%.

Setiadi menjelaskan AUTP selama ini menggunakan model asuransi indemnity atau ganti rugi. Ke depan, Jasindo akan mengkombinasikan program AUTP dengan model asuransi parametrik.

"Target Indonesia Emas 2045 asuransi pertanian menjadi asuransi wajib pemerintah dan bisa mensejahterahkan petani, meningaktkan taraf kehidupan, mendapat dukungan semua stakeholder, perbankan, pemerintah dan lain-lain. Ini tujuan kami sehingga asuransi pertanain bukan jadi hal yang dihindari yang bisa bermanfaat bagi banyak pihak," pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper