Selain itu, BMRI juga akan melakukan pembelian kembali saham (buyback) perseroan senilai Rp1,17 triliun.
Manajemen BMRI menjelaskan bahwa rencana melakukan buyback saham yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa itu seiring dengan rencana pengalihan saham hasil buyback sesuai peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dana untuk buyback berasal dari kas internal perseroan, termasuk biaya pembelian kembali saham, komisi pedagang perantara, serta biaya lain berkaitan dengan buyback.
Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) memutuskan untuk menebar dividen senilai Rp13,95 triliun dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu (26/3/2025).
BNI meraup laba bersih Rp21,46 triliun pada 2024, sehingga total dividen itu setara dengan 65% dari laba perseroan. Nilai dividen tahun buku 2024 yang ditebar BNI setara dengan Rp374,05 per saham.
Selain itu, BBNI juga akan melaksanakan buyback saham sebesar Rp1,5 triliun. Total saham buyback saat itu sebanyak 40,51 juta lembar dengan rerata harga Rp4.442.
Baca Juga
Manajemen BNI menjelaskan bahwa aksi korporasi tersebut berdampak terhadap harga saham BBNI. Price-to-Book Value (PBV) BNI disebut meningkat dari level 1,20 kali pada 15 Maret 2023 atau saat persetujuan pelaksanaan buyback, menjadi 1,40 kali pada 13 September 2024.