Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Skema Pembiayaan Sewa Beli Hunian Buat Multifinance Dinilai Kurang Cocok

Pengamat menilai keterlibatan multifinance dalam skema pembiayaan sewa beli hunian akan tergantung selera masing-masing perusahaan.
Ilustrasi multifinance/Freepik
Ilustrasi multifinance/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan multifinance saat ini sedang didorong untuk terlibat dalam pembiayaan hunian dengan skema rent to own (RTO). Skema pembelian properti ini memungkinkan calon pembeli untuk menyewa terlebih dahulu sebelum akhirnya membeli.

Praktisi dan pengamat industri pembiayaan Jodjana Jody mengatakan keterlibatan multifinance dalam skema pembiayaan ini akan tergantung selera masing-masing perusahaan.

"Kalau soal appetite multifinance, tentu harus balik ke strategi pertumbuhan tiap multifinance. Saat ini tenor di multifinance majority 3-5 tahun sehingga proyek untuk hunian kelihatannya akan mismatch di tenor karena hunian biasa butuh 10-15 tahun," kata Jody kepada Bisnis, Selasa (29/4/2025).

Jody mengatakan sektor perumahan saat ini menjadi pasar yang disasar oleh lembaga keuangan bank, sedangkan perusahaan multifinance yang bermain di sektor ini sangat terbatas.

Dia menuturkan, alasannya adalah karena beban pembiayaan yang besar dan tenor pembiayaan perumahan yang lebih panjang dibanding pembiayaan sektor otomotif yang selama ini menjadi sektor utama industri multifinance.

"Itu kendalanya, dan selama ini aset multifinance masih banyak di otomotif yang collateralnya mudah diselesaikan bila ada konsumen yang macet," pungkasnya.

Sebelumnya, perusahaan BUMN di bawah Kementerian Keuangan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF mengajak keterlibatan perusahaan multifinance dalam ekosistem pembiayaan hunian dengan skema RTO.

Hari ini, Selasa (29/4/2025), SMF telah menandatangani MoU kerja sama dengan PT Adhi Persada Properti (APP) dan PT Adhi Commuter Properti (ADCP) untuk pengembangan produk pembiayaan perumahan dengan skema RTO.

Direktur Bisnis SMF Heliantopo mengatakan SMF telah bertemu dengan 12 lembaga keuangan untuk menjelaskan skema RTO yang di antaranya adalah perusahaan multifinance.  

Dia berharap perusahaan multifinance bisa bergabung menjadi penyalur pembiayaan. 

"Ada multifinance kita undang juga. Harapannya ini semua segmen. Non fixed income ini kan dari bawah sampai atas, jadi semua kita inginnya sebanyak mungkin lemabaga keuangan," tegasnya.

Topo juga mengatakan dari prespektif bisnis, pembiayaan RTO bagi multifinance ini menguntungkan. SMF berharap skema pembiayaan RTO bisa dieksekusi pada kuartal II ini.

"Ini menguntungkan. Respons mereka sangat positif. Saya optimistis ini segera jalan. [kuartal II/2025] harusnya jalan," pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper