Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) kembali menegaskan komitmennya terhadap transformasi berkelanjutan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Hal ini diungkapkan Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi usai menerima penghargaan dalam ajang Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2025 yang digelar di Jakarta, Senin (30/6/2025).
Bank berlogo pita emas ini dinilai mampu menjaga kinerja solid di tengah tantangan ekonomi global, sejalan dengan tema BIA 2025 yakni Resilience Towards Uncertainty.
Darmawan menyampaikan bahwa penghargaan ini menjadi bukti pengakuan terhadap upaya transformasi yang konsisten dilakukan oleh perseroan. Menurutnya, ketahanan menghadapi ketidakpastian hanya bisa dicapai melalui perubahan yang berkesinambungan di berbagai aspek bisnis.
"Bank Mandiri terus melihat bahwa kami harus tidak pernah berhenti untuk melakukan transformasi menghadapi tantangan yang ada di tahun ini maupun di tahun-tahun depan secara jangka panjang," kata Darmawan dalam acara Bisnis Indonesia Awards 2025, Senin (30/6/2025).
Darmawan menyebut bahwa Bank Mandiri terus menyesuaikan diri, memperkuat digitalisasi, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), dan memastikan tanggung jawab sosial dan lingkungan tetap menjadi bagian dari proses bisnis mereka.
Baca Juga
Dia menambahkan bahwa Bank Mandiri juga berkomitmen memberikan layanan terbaik kepada nasabah melalui penguatan kapabilitas digital dan pengembangan sumber daya manusia. Pada saat yang sama, keseimbangan antara kinerja ekonomi, sosial, dan lingkungan terus dijaga agar bisnis dapat berkelanjutan dalam jangka panjang.
“Penghargaan ini kami persembahkan untuk seluruh Mandirian yang telah mendedikasikan karya terbaiknya bagi Indonesia,” tutupnya.
Bank Mandiri tercatat berhasil mencetak kinerja positif sepanjang 2024, ditopang strategi transformasi digital dan fokus pada keberlanjutan. Langkah ini dinilai relevan di tengah dinamika ekonomi global yang kian kompleks.
Sepanjang tahun lalu BMRI meraup laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp55,78 triliun. Terkait fungsi intermediasi, Bank Mandiri tidak segan-segan menyalurkan kredit senilai Rp1.623,21 triliun, tumbuh signifikan 19,37% YoY dari sebelumnya Rp1.359,83 triliun.
Walaupun penyaluran kredit Bank Mandiri bertumbuh dua digit, perusahaan mampu menjaga kualitas kredit. Hal ini tecermin dari rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) gross yang turun dari 1,02% pada 2023 menjadi 0,97%, serta NPL net yang sebesar 0,33% per Desember 2024.
Dari sisi pendanaan, Bank Mandiri telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) dengan nilai Rp1.698,9 triliun, tumbuh 7,73% YoY dari tahun sebelumnya yang senilai Rp1.576,95 triliun.
Sementara itu, pada kuartal I/2025 Bank Mandiri melanjutkan raihan kinerja positif. Bank Mandiri membukukan laba konsolidasian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp13,87 triliun. Capaian ini naik 3,89% dibandingkan dengan kuartal I/2024 yang sebesar Rp12,7 triliun.
Dari sisi penyaluran kredit, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan 0,12% menjadi Rp1.625,28 triliun hingga kuartal I/2025, dibandingkan dengan Rp1.623,21 triliun pada kuartal I/2024. Seiring pertumbuhan tersebut, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross terus membaik.
Per kuartal I 2025, NPL Bank Mandiri menjadi 1,01% dari sebelumnya 1,02%, sementara NPL net naik tipis menjadi 0,35% dari 0,33%. Tak hanya itu, Bank Mandiri terus menjalankan komitmennya terhadap keuangan berkelanjutan secara konsisten.
Pada kuartal pertama tahun 2025, portofolio pembiayaan berkelanjutan kami mencatat pertumbuhan sebesar 11,1% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan total mencapai Rp294 triliun. Dari jumlah tersebut, portofolio hijau tumbuh sebesar 13,4% menjadi Rp148 triliun dan portofolio sosial tumbuh 9% menjadi Rp146 triliun.