Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba UOB Indonesia Rp303,56 Miliar, Naik 87,54% pada Kuartal I/2025

Sepanjang kuartal I/2025, UOB Indonesia membukukan laba bersih senilai Rp303,56 miliar.
Pengunjung memperoleh penjelasan dari tim Wealth Management PT Bank UOB Indonesia mengenai update pasar terbaru dan wawasan investasi yang mendalam./Bisnis/Himawan L Nugraha.
Pengunjung memperoleh penjelasan dari tim Wealth Management PT Bank UOB Indonesia mengenai update pasar terbaru dan wawasan investasi yang mendalam./Bisnis/Himawan L Nugraha.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank UOB Indonesia membukukan laba bersih senilai Rp303,56 miliar pada kuartal I/2025. Realisasi itu tumbuh 87,54% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp161,86 miliar pada kuartal I/2024.

Berdasarkan laporan keuangannya, kinerja positif ini salah satunya terdorong oleh beban pencadangan (impairment) yang turun signifikan 42,33% YoY menjadi Rp138,25 miliar pada bulan ketiga tahun ini, dibanding Rp239,73 miliar pada bulan ketiga tahun lalu.

Pendapatan bunga bersih UOB Indonesia juga tercatat sebesar Rp1,41 triliun, tumbuh tipis 1,37% secara tahunan dari Rp1,39 triliun.

Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit UOB Indonesia tumbuh 18,50% YoY hingga mencapai Rp107,64 triliun per kuartal I/2025, dibanding Rp90,84 triliun pada kuartal I/2024. Aset perseroan pun terkerek naik 3,89% YoY dari Rp159,91 triliun menjadi Rp166,14 triliun.

Kualitas aset bank asal Singapura ini pun membaik, tecermin dari rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) yang turun menjadi 1,89% dari sebelumnya 2,48%. NPL net turut membaik dari 1,27% menjadi 1,07%.

Terkait simpanan, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun UOB Indonesia terkoreksi 1,87% YoY menjadi Rp120,94 triliun pada kuartal I/2025, dari sebelumnya Rp123,94 triliun pada kuartal I/2024.

Deposito turun 11,61% YoY menjadi Rp51,42 triliun, meskipun giro tumbuh 12,41% menjadi Rp32,40 triliun dan tabungan naik 2,42% menjadi Rp37,12 triliun. 

Adapun, margin bunga bersih UOB Indonesia turun tipis dari 3,92% menjadi 3,8%. Namun demikian, kinerja efisiensi membaik dengan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang turun dari 94,07% menjadi 87,17%.

Selain itu, profitabilitas UOB Indonesia turut menguat dengan rasio imbal aset (return on assets/ROA) yang berada pada level 1,08% dan imbal ekuitas (return on equity/ROE) menjadi 7,4%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper