Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BSI Masuk ke Arab Saudi, Erick Thohir Ungkap Peluang Serap Rp23 Triliun

BSI dipastikan akan mulai beroperasi di Arab Saudi pada 2026, usai memperoleh izin prinsip dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Arab Saudi.
Nasabah melakukan transaksi keuangan di kantor cabang BSI, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Nasabah melakukan transaksi keuangan di kantor cabang BSI, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, Jakarta — PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) akan membuka kantor cabang di Arab Saudi. Menteri BUMN Erick Thohir menyebut langkah ini berpotensi menyerap dana hingga Rp23 triliun. Hal ini seiring dengan meningkatnya jumlah jemaah umrah dan haji asal Indonesia setiap tahunnya.

"Selama ini perputaran dana Rp29 triliun berada di Indonesia dan di Arab Saudi masih ada sekitar Rp23 triliun. Ini yang mulai bisa kita serap," kata Erick dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (5/5/2025).

Erick menegaskan bahwa BSI dipastikan akan mulai beroperasi di Arab Saudi pada 2026, usai memperoleh izin prinsip dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Arab Saudi. Setelah itu, BSI masih menunggu persetujuan akhir dari Kementerian Investasi Arab Saudi (Ministry of Investment of Saudi Arabia/MISA). 

"Izin prinsip untuk cabang di Jeddah sudah kami peroleh. Jika proses berjalan lancar, BSI bisa mulai beroperasi dalam waktu satu tahun ke depan," tuturnya.

Kehadiran BSI di Arab Saudi dinilai dapat meningkatkan transaksi bisnis antarperusahaan (B2B), khususnya yang melibatkan entitas asal Indonesia. Erick mengatakan pihaknya juga akan menjajaki kerja sama lebih lanjut dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Selain mendukung aktivitas jemaah, Erick menilai integrasi sistem keimigrasian antara Indonesia dan Arab Saudi juga menjadi peluang besar untuk memperkuat layanan perbankan nasional di luar negeri. "Sejalan dengan arahan Presiden, sebagian transaksi digital payment bisa mulai kita geser ke sistem dalam negeri," tambahnya.

Pelaksana Tugas Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta menjelaskan bahwa fokus utama di Arab Saudi adalah layanan keuangan untuk kegiatan haji dan umrah, serta mendukung perusahaan-perusahaan besar asal Indonesia yang telah hadir di sana, seperti Garuda Indonesia dan Indofood.

"Ini peluang besar karena hingga saat ini belum ada bank asal Indonesia yang beroperasi di Arab Saudi," ujar Bob.

Sebagai informasi, berdasarkan laporan Saudi Press Agency, pengesahan BSI sebagai bank asing telah dilakukan oleh Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman, dalam sidang kabinet di Jeddah pada Selasa (22/4/2025) waktu setempat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper