Bisnis.com, Jakarta — PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) direncanakan mulai beroperasi di Arab Saudi pada 2026. Kepastian ini usai perseroan mendapat izin prinsip dari regulator di Arab Saudi.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan izin ini sudah ditunggu dalm 20 bulan terakhir. "Izin prinsip untuk di [Arab] Saudi, khususnya di Jeddah, ini sudah bisa kami exercise. Kalau semuanya berjalan lancar 1 tahun ke depan [BSI] bisa buka [beroperasi] di sana," kata Erick Thohir dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (5/5/2025).
Erick menyebut masuknya BSI di Arab Saudi bisa meningkatkan transaksi bisnis lintas negara alias business to business (B2B). Dia juga mengatakan langkah BSI ke depan juga akan dibahas dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara.
Potensi yang dapat digarap BSI dari izin pembukaan cabang ini seperti pelayanan keuangan nasabah umroh dan haji. BSI juga dapat berperan dalam keuangan sistem imigrasi Indonesia dan Saudi Arabia.
"Kami bisa mengambil sebagian transaksi di sini. Ini sejalan dengan kemauan Bapak Presiden bahwa sebagian daripada digital payment transaksi bisa mulai di shifting ke negara kita," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama Plt. Direktur Utama Bob Tyasika Ananta mengatakan, potensi bisnis BSI ketika beroperasi di Arab Saudi yang paling utama adalah mendukung layanan keuangan haji dan umrah. Kedua, BSI mengincar potensi dari perusahaan-perusahaan besar Indonesia yang sudah beroperasi seperti Garuda Indonesia hingga Indofood.
Baca Juga
"BSI coba akan masuk ke sana karena Indonesia banknya masih belum ada [di Arab Saudi] itu yang coba kami tangkap," kata Bob.
Sebelumnya, melansir The Saudi Press Agency Jumat (25/4/2025) pengesahan Bank Syariah Indonesia sebagai salah satu bank asing dilakukan oleh Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman Abdulaziz Al Saud, dalam sidang kabinet yang digelar di Jeddah pada Selasa (22/4/2025) waktu setempat.
Sidang kabinet tersebut menghasilkan 15 keputusan. Salah satunya adalah pemberian izin pembukaan cabang Bank Syariah Indonesia di Arab Saudi. "Keempat belas: Menyetujui perizinan Bank Syariah Indonesia untuk membuka cabang di Arab Saudi," tulis The Saudi Press Agency.
Namun demikian, Bank Syariah Indonesia masih menunggu surat resmi dari SAMA (Saudi Arabian Monetary Agency) terkait keputusan tersebut.
"Kami masih menunggu official letter dari SAMA atas informasi yang beredar di media-media Arab Saudi," ujar SVP Corporate Secretary & Communication BSI, Wisnu Sunandar, kepada Bisnis, Jumat (25/4/2025).
Di sisi lain, Wisnu juga bersyukur atas kabar ini, yang menambah deretan capaian Bank Syariah Indonesia. Sebelumnya, BSI mendapat izin sebagai bank emas dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Februari lalu.