Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan asuransi jiwa syariah, PT Prudential Shariah Life Assurance (Prudential Syariah) melihat Indonesia memiliki potensi pasar yang besar bagi asuransi jiwa syariah. Potensi tersebut berdasarkan beberapa indikator mulai dari jumlah populasi muslim hingga prospek nilai industri halal di Tanah Air.
Iskandar Ezzahuddin, President Director Prudential Syariah, menjabarkan bahwa populasi muslim Indonesia mencapai 245 juta atau 87% dari total populasi di Indonesia.
"Indonesia punya populasi muslim terbesar di dunia. Ini 10% dari populasi muslim di satu dunia. Ini menjadi kelebihan besar," kata Iskandar dalam konferensi pers kinerja Prudential Syariah 2024, di Jakarta, Kamis (8/5/2025).
Berdasarkan data yang dihimpun Prudential Syariah, proyeksi industri halal dunia pada 2025 mencapai US$2.597 miliar.
Dari angka tersebut, industri halal di Indonesia diproyeksi sebesar US$249 miliar, atau mencapai 10% dari total industri halal global. Industri halal Indonesia ini tumbuh 6% dibandingkan pada 2020.
Selain itu, market share industri keuangan syariah di Indonesia pada 2024 melesat 20% menjadi 12% dari total industri keuangan. Secara nilai, industri keuangan syariah pada 2024 tumbuh 11% menjadi Rp2.883 triliun.
Baca Juga
Khusus di sektor industri asuransi, Iskandar mencatat ada pertumbuhan permintaan asuransi syariah. Pada 2024, total pendapatan kontribusi asuransi jiwa syariah mencapai Rp22,1 triliun, tumbuh 11%.
Yang tidak kalah penting, lanjutnya, indeks literasi finansial syariah pada 2024 melonjak signifikan menjadi 39,11% dari posisi sebelumnya 9,14% pada 2023.
"Jadi, 2023 hanya 1 dari 10 orang tahu tentang asuransi syariah, tapi di 2024 sebanyak 4 dari 10 orang telah paham tentang asuransi syariah. Jadi kalau kita lihat dari segi awareness sepatutnya penetrasi asuransi syariah pada hari ini sudah mencapai kurang lebih 40%, karena literasi keuangan syariah sudah meningkat 39,11%," ujarnya.
Besarnya potensi pasar asuransi syariah ini oleh Prudential Syariah sudah dibidik sejak 2020 silam. Hal ini, kata Iskandar, yang membuat Prudential Syariah sudah melalukan spin off atau pemisahan dengan Prudential Indonesia pada 2022, sebelum ada mandatori spin off asuransi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Karena kita lihat potensi syariah ini di market, kita lihat potensinya ini sangat tinggi," pungkasnya.