Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Marak Keracunan MBG, Bakal Ada Asuransi Rp15.000 untuk Anak hingga Orang Tua

Badan Gizi Nasional (BGN) merancang perluasan asuransi Makan Bergizi Gratis (MBG), baik untuk kasus keracunan maupun jika orang tua kehilangan penghasilan.
Wapres Gibran Rakabuming Raka meninjau implementasi program MBG di SMPN 11 dan SMAN 4 Depok, Jawa Barat pada Selasa (04/02/2025). / dok Setwapres RI
Wapres Gibran Rakabuming Raka meninjau implementasi program MBG di SMPN 11 dan SMAN 4 Depok, Jawa Barat pada Selasa (04/02/2025). / dok Setwapres RI

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Gizi Nasional mulai merancang perluasan skema perlindungan sosial dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG), tidak sebatas asuransi untuk kasus keracunan makanan.

Deputi Bidang Sistem dan Tatakelola Program MBG Badan Gizi Nasional (BGN) Tigor Pangaribuan mengungkapkan bahwa ke depan, cakupan asuransi akan diperluas hingga ke perlindungan non-medis seperti kehilangan penghasilan orang tua yang harus menemani anak sakit di rumah sakit.

“Bisa saja dia sudah makan sesuatu yang lain di tadi malam, tetap saja BGN membantu biaya pengobatan bahkan yang di Cianjur itu pak Kepala Badan sampai juga ikut mengkompensasi biaya dari orang tuanya yang menunggu anaknya di rumah sakit, karena orang tuanya jadi tidak bekerja,” ujarnya pada Sabtu (10/5/2025).

Lebih lanjut, dia mengisahkan bahwa dalam salah satu insiden di Cianjur, BGN turut menanggung dua hari penghasilan orang tua peserta program yang tidak bisa bekerja karena harus menjaga anaknya di fasilitas kesehatan.

“Jadi dua hari penghasilan orang tuanya ditransfer oleh BGN dalam hal itu ya,” katanya.

Skema ini menandai pendekatan baru dalam perlindungan sosial yang lebih komprehensif, tidak hanya terbatas pada peserta, tetapi juga keluarga mereka yang terdampak secara ekonomi.

Tidak berhenti di situ, BGN juga sedang mengkaji formulasi baru agar dana Rp15.000 per anak yang dialokasikan dalam program MBG bisa mencakup asuransi-asuransi lain yang relevan, termasuk perlindungan terhadap risiko kebakaran dan kecelakaan.

Menurutnya, langkah ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada pemenuhan gizi, tetapi juga ingin memastikan keamanan dan perlindungan menyeluruh bagi seluruh ekosistem pelaksana dan penerima manfaat program MBG.

“Kemudian juga sekarang ini BGN sedang mencari formulasi yang tepat, dari budget yang 15.000 itu bagaimana bisa meng-cover juga asuransi-asuransi kebakaran, kecelakaan, karena kan ini pengantaran makan bergizi itu pak itu cukup ribet gitu, itu juga sedang kami cari formulasinya,” pungkas Tigor.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper