Bisnis.com, JAKARTA — PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) menilai langkah Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan sebagai upaya mendorong stabilitas ekonomi sekaligus memberi ruang bagi pertumbuhan ekonomi termasuk dalam sektor pembiayaan konsumen.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Bank Indonesa telah menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 5,50%.
Roberto AK Un, Direktur Keuangan Mandala Finance mengatakan pihaknya memandang kebijakan BI tersebut sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas makroekonomi.
“Kami memandang kebijakan BI untuk memangkas suku bunga acuan ke level 5,50% dilakukan sebagai upaya untuk mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah sesuai fundamentalnya serta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Roberto saat dihubungi Bisnis pada Kamis (22/5/2025).
Namun, Roberto menilai bahwa dampak dari penurunan suku bunga ini terhadap bisnis Mandala Finance belum terasa dalam waktu dekat. Selain itu, menurutnya belum ada perubahan pada suku bunga pinjaman bagi konsumen yang telah mengajukan pembiayaan ke Mandala Finance.
Meski demikian, lanjut Roberto, Mandala Finance tetap berharap tren penurunan suku bunga dapat memperbaiki struktur biaya dana atau cost of fund (CoF), sehingga mampu meningkatkan penyaluran pembiayaan ke depan.
Baca Juga
“Tentunya dengan penurunan suku bunga ini, kami juga berharap dapat meningkatkan penyaluran pembiayaan akibat biaya dana (CoF) yang terus menurun,” tambahnya.
Di tengah tantangan ekonomi yang masih berlangsung, Roberto menegaskan bahwa Mandala Finance tetap berkomitmen menjaga kualitas aset dan kinerja perusahaan dengan prinsip kehati-hatian, diversifikasi portofolio, serta penguatan inovasi berbasis teknologi untuk menjawab berbagai kebutuhan serta melayani lebih banyak konsumen di Indonesia.
Hingga akhir April 2025, kinerja Mandala menunjukkan pertumbuhan yang positif. Total penyaluran pembiayaan tercatat tumbuh sebesar 6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Mandala pun optimistis prospek industri pembiayaan tahun ini tetap stabil.
“Sejalan dengan proyeksi APPI terhadap pertumbuhan industri yang diperkirakan berada di kisaran 7–8% sepanjang tahun ini, Mandala juga optimistis prospek industri pembiayaan tetap stabil dan kami pun telah menyesuaikan hal ini dengan target-target perusahaan pada kuartal II/2025,” pungkas Roberto.
Sebelumnya, BI memutuskan menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 20–21 Mei 2025. Keputusan ini diambil untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai fundamentalnya serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
“Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 20 dan 21 Mei 2025 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,50%,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers RDG BI, Rabu (21/5/2025).
Perry menambahkan, BI juga menurunkan suku bunga deposit facility menjadi 4,75%, sementara suku bunga lending facility tetap dipertahankan di level 6,25%. Ia menegaskan bahwa kebijakan ini selaras dengan proyeksi inflasi 2025 dan 2026 yang diperkirakan rendah dan tetap berada dalam sasaran 2,5±1%.