Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Easycash Salurkan Rp70 Triliun ke 7,8 Juta Pengguna Sejak 2017

Easycash telah menyalurkan pinjaman mencapai Rp70,64 triliun sejak didirikan pada 2017.
Ilustrasi P2P Lending. /Freepik.com
Ilustrasi P2P Lending. /Freepik.com

Bisnis.com, JAKARTA - Easycash mencatat telah menyalurkan pinjaman mencapai Rp70,64 triliun dengan 7,8 juta penerima dana per April 2025 sejak didirikan pada 2017.

Direktur Utama Easycash, Nucky Poedjiardjo Djatmiko, menilai prospek industri pindar masih sangat menjanjikan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding pendanaan industri pindar per Februari 2025 tercatat sebesar Rp80,07 triliun, atau tumbuh 31,06% secara tahunan (year on year/YoY).

Menurutnya, angka ini mencerminkan peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap layanan keuangan digital yang cepat, aman, dan mudah diakses—terutama oleh kelompok masyarakat yang belum terlayani oleh lembaga keuangan konvensional.

Menurut riset EY MSME Market Study and Policy Advocacy, lanjutnya, Indonesia memiliki kesenjangan pendanaan (credit gap) yang diperkirakan tembus Rp2.400 triliun. Adapun, yang bisa dipenuhi oleh pindar baru sekitar 5%.

"Adanya perubahan gaya hidup terutama generasi Z dan Milenial yang semakin melek digital mendorong peningkatan pengguna layanan Pindar,” kata Nucky dalam keterangannya, Selasa (27/5/2025).

Dia menambahkan Easycash mampu menjangkau masyarakat unbanked dan underbanked dengan teknologi berbasis big data, machine learning, dan artificial intelligence (AI). Dengan demikian, pengguna dapat mengetahui apakah mereka mendapatkan limit pinjaman atau tidak dalam waktu rata-rata hingga lima menit.

Apabila disetujui, penerima dana bisa mencairkan limitnya rata-rata dalam hitungan menit.

Di sisi lain, PT CRIF Lembaga Informasi Keuangan (CLIK), biro kredit swasta terkemuka yang berizin dan diawasi OJK, menekankan pentingnya menjaga reputasi keuangan pribadi melalui riwayat kredit yang sehat.

“Credit scoring kini tak hanya dibutuhkan untuk mengakses pinjaman, tetapi juga mulai digunakan dalam proses seleksi kerja, kepemilikan aset seperti rumah atau kendaraan, bahkan dalam layanan digital lainnya. Penting bagi masyarakat untuk semakin peduli terhadap perilaku keuangan mereka sejak dini,” kata Presiden Direktur CLIK, Leonardo Lapalorcia.

CLIK mengimbau masyarakat untuk mulai memahami fungsi dari data kredit, dan bagaimana riwayat pembayaran yang tertib dapat membuka akses terhadap berbagai peluang di masa depan.

Menurutnya, dengan sistem penilaian kredit yang akurat dan bertanggung jawab, masyarakat bisa menciptakan ekosistem keuangan digital yang lebih sehat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper