Tabungan Kurang dari Rp100 Juta Susut saat Simpanan Jumbo di Atas Rp5 Miliar Menebal

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat bahwa saldo simpanan kelompok nominal terbawah bergerak turun pada April 2025, sedangkan kelompok teratas mengalami peningkatan.

Berdasarkan data distribusi simpanan LPS per April 2025 yang dikutip pada Selasa (27/5/2025), simpanan tiering nominal di bawah Rp100 juta menurun 0,7% sepanjang tahun berjalan (year-to-date/YtD) dengan total Rp1.009,03 triliun.

Kondisi ini kontras dengan simpanan tiering nominal di atas Rp5 miliar, yang tumbuh positif 4,2% YtD. Nilai simpanan kelompok tertinggi itu mencapai Rp4.912,59 triliun.

Apabila diperinci, simpanan tiering nominal terbawah tercatat minus 3% dalam jangka waktu satu bulan. Pertumbuhan baru tampak apabila dilihat dalam jangka waktu lebih panjang, yakni tumbuh 1,9% dalam tiga bulan, naik 3% dalam 6 bulan, dan meningkat 4,3% dalam satu tahun terakhir.

Di sisi lain, simpanan tiering tertinggi konsisten bertumbuh positif pada masing-masing jangka waktu. Dalam jangka waktu satu bulan, simpanan nasabah jumbo tumbuh 0,7%, kemudian naik 2,7% dalam tiga bulan, meningkat 4,5% dalam 6 bulan, dan terkerek naik 4,7% dalam waktu satu tahun.

Adapun, penurunan simpanan sepanjang tahun berjalan juga terjadi pada tiering nominal Rp2 miliar hingga Rp5 miliar, yakni minus 0,4% YtD menjadi Rp710,38 triliun.

Kelompok simpanan lainnya tumbuh positif. Tiering Rp1 miliar–Rp2 miliar tercatat tumbuh 2,1% YtD menjadi Rp540,11 triliun, sedangkan kelompok Rp500 juta–Rp1 miliar naik 0,2% YtD ke angka Rp625,07 triliun.

Sementara itu, kelompok nominal Rp200 juta–Rp500 juta terpantau tumbuh 0,4% YtD menjadi Rp733,01 triliun, sedangkan tiering Rp100 juta hingga Rp200 juta naik 0,1% YtD menjadi Rp455,72 triliun.

Secara total, LPS mencatat simpanan nasabah di perbankan mencapai Rp9.075,92 triliun hingga bulan keempat tahun ini. Realisasi itu tumbuh 2,3% YtD atau meningkat 4,3% secara tahunan (year-on-year/YoY).

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menyebut bahwa pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perbankan pada April 2025 melambat ke angka 4,55% YoY pada April 2025.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut bahwa realisasi itu lebih rendah dari pertumbuhan sebesar 5,51% pada awal Januari lalu. “Kondisi ini mendorong persaingan dalam pendanaan antarbank dan perlunya memperluas sumber pendanaan lainnya di luar dana pihak ketiga,” katanya dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulanan, Rabu (21/5/2025).