Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia melaporkan membukukan laba Rp1,28 triliun sepanjang 2024, turun tipis dari capaian tahun sebelumnya sebesar Rp1,284 triliun.
Dalam pengumuman kinerja keuangan di media massa hari ini, Senin (26/5/2025), Asuransi Manulife melaporkan meraih pendapatan Rp12,88 triliun, turun dari perolehan 2023 sebesar Rp13,67 triliun. Penurunan ini terutama disebabkan longsornya hasil investasi menjadi Rp2,55 triliun dibandingkan Rp3,95 triliun pada tahun sebelumnya.
Sementara itu, dari bisnis asuransi, perusahaan membukukan premi sebesar Rp10,41 triliun. Jumlah ini naik dari posisi Rp9,87 triliun pada 2023.
Sepanjang tahun lalu, Manulife mencatat membayar klaim Rp3,67 triliun, naik dari posisi Rp3,47 triliun tahun sebelumnya. Disebutkan juga, dalam periode ini nilai penebusan unit (surrender) mengalami kenaikan menjadi Rp4,67 triliun dibandingkan Rp4,4 triliun.
Surrender adalah klaim yang diajukan oleh pemegang polis asuransi unit-linked untuk mengakhiri polis asuransinya dan menerima kembali nilai investasi yang telah terkumpul, dikurangi biaya penebusan.
Capaian ini membuat laba sebelum pajak Manulife naik dari Rp587,31 miliar menjadi Rp2,01 triliun. Meski demikian, setelah dikurangi pajak penghasilan dan pendapatan lain yang berbalik rugi Rp559,56 miliar dari sebelumnya untung Rp872,92 miliar, Manulife membukukan laba Rp1,28 triliun.
Baca Juga
Sementara itu, dari pos aset, Manulife melaporkan memiliki total kekayaan Rp61,97 triliun pada 2024, turun dari posisi Rp62,27 triliun pada tahun sebelumnya.
Pos akuntansi ini terdiri dari aset lancar sebesar Rp54,03 triliun, atau menurun dari Rp54,59 triliun, serta pos bukan investasi yang naik menjadi Rp7,93 triliun dari sebelumnya Rp7,67 triliun.
Manulife mencatat bahwa pada aset investasi, tiga penempatan terbanyak adalah pada surat berharga negara yang mencapai Rp26,68 triliun, saham Rp9,72 triliun, dan reksa dana Rp6,39 triliun. Tiga pos ini pada 2023 juga menjadi penempatan investasi terbesar dengan nilai berturut-turut Rp26,55 triliun untuk obligasi, Rp11,86 triliun di saham, dan Rp6,07 triliun pada reksa dana.
Manulife melaporkan bahwa dibandingkan dengan jumlah aset, liabilitas perusahaan mencapai Rp46,33 triliun dan ekuitas Rp15,63 triliun.
Untuk tingkat solvabilitas (RBC), Manulife melaporkan terjadi penurunan dari 676% menjadi 584%. Meski demikian, jumlah ini sangat solid karena jauh di atas aturan OJK yang mensyaratkan RBC minimal 120%.