Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perbankan milik Grup Salim PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) absen membagikan dividen tahun buku 2024. Adapun, laba bersih akan digunakan untuk pengembangan usaha.
Mengutip keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, hal tersebut ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung Kamis (5/6/2025) pekan lalu.
Pemegang saham Bank Ina memutuskan laba bersih 2024 yang senilai Rp81,85 miliar akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan.
“Sebesar Rp16.369.679.240,00 dibukukan sebagai pembentukan dana cadangan umum, guna memenuhi ketentuan pasal 70 UU No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas dan Pasal 21 Anggaran Dasar Perseroan,” demikian keterangan manajemen Bank INA, Rabu (11/6/2025).
Sedangkan sisa laba bersih yang senilai Rp65,47 miliar akan dibukukan sebagai laba ditahan perseroan. Dengan demikian, Bank INA tidak memberikan dividen untuk tahun buku 2024.
Selain itu, RUPST Bank INA juga mengesahkan sejumlah laporan tahunan untuk tahun buku 2024, serta menetapkan gaji dan jenis penghasilan lain bagi pengurus untuk tahun buku 2025.
Pemegang saham BINA lantas menyetujui penunjukan akuntan publik dan kantor akuntan publik serta rencana aksi pemulihan (recovery plan) perseroan ke depan.
Adapun, saham BINA parkir di zona merah 0,23% atau minus 10 poin ke angka Rp4.330 per saham pada penghujung perdagangan hari ini, Rabu (11/6/2025). BINA diperdagangkan dengan rerata harga Rp4.329,48. Sementara itu, kapitalisasi pasarnya mencapai Rp26,3 triliun.
Menilik performanya, harga saham bank yang beroperasi sejak 1990 ini meningkat tipis 0,23% dalam sepekan terakhir, tetapi menurun 0,46% dalam jangka waktu satu bulan. Dalam jangka waktu yang lebih panjang, saham BINA tumbuh 1,17% selama tiga bulan dan meningkat 4,59% setahun ke belakang.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.