Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Maspion Indonesia Tbk. (BMAS) menyatakan bahwa pemegang saham pengendali perseroan, Kasikorn Vision Financial, sedang menyiapkan langkah untuk memenuhi ketentuan free float alias saham beredar yang dimiliki masyarakat di luar pemegang saham strategis sebesar 7,5%.
Untuk diketahui, Kasikorn Vision Financial Company Pte Ltd saat ini menggenggam 14,68 miliar saham BMAS atau 81,1% dari saham perseroan. Kasikornbank (KBank) dan PT Kasikorn Vision Financial Indonesia turut memiliki masing-masing 2,45% dan 1% saham BMAS, diikuti PT Alim Investindo sebesar 13,89%.
Sementara itu, kepemilikan saham masyarakat tercatat sebesar 281,51 juta atau hanya setara dengan 1,56% dari keseluruhan.
“Kasikorn Vision Financial [KVF] selaku pemegang saham utama dan pengendali tengah mempersiapkan langkah divestasi saham sebagai bagian dari komitmen untuk memenuhi ketentuan V.1.1 Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-A mengenai pemenuhan persyaratan free float,” demikian tertulis dalam dokumen keterbukaan untuk menjawab pertanyaan Bursa yang diteken Direktur Utama BMAS Kasemsri Charoensiddhi dan Direktur BMAS Viktor Ebenheizer Fanggidae, Kamis (12/6/2025).
Menurut manajamen BMAS, langkah tersebut akan dilakukan dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta prinsip keterbukaan kepada publik.
Bank Maspion lantas menyatakan belum memiliki rencana untuk melakukan aksi korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia, setidaknya dalam tiga bulan mendatang.
Baca Juga
Mengenai laporan kepemilikan atau setiap perubahan kepemilikan saham perseroan terbaru, manajemen BMAS juga menyatakan tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu.
Kasikornbank sebelumnya telah merampungkan mandatory tender offer (MTO) untuk menjadi pengendali Bank Maspion pada 12 April 2023. Bank Maspion memiliki waktu paling lama dua tahun untuk dapat memenuhi persyaratan free float Bursa, yang semestinya jatuh pada 12 April 2025.
Adapun, Bank Maspion saat ini berada dalam papan pencatatan pemantauan khusus di Bursa Efek Indonesia sejak 28 Mei 2025. Selain karena belum memenuhi ketentuan free float, saham BMAS juga termasuk dalam kriteria memiliki likuiditas rendah.
Pada perdagangan Kamis ini, saham BMAS ditutup di zona merah 3,40% atau 25 poin ke angka Rp710 per saham. Rerata harga BMAS hari ini sebesar Rp717,87 dengan kapitalisasi pasar senilai Rp12,73 triliun.