Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

P2P Samir Punya Portofolio Pinjaman di Indonesia Timur senilai Rp21,4 Miliar

Sampai dengan Mei 2025 total pendanaan yang telah disalurkan Samir ke wilayah Indonesia Timur mencapai kurang lebih Rp21,4 miliar.
Ilustrasi pinjaman online atau fintech lending./ Dok Freepik
Ilustrasi pinjaman online atau fintech lending./ Dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA – Penyaluran pinjaman industri fintech P2P lending atau pinjaman online ke wilayah Indonesia Timur saat ini sedang tumbuh. Salah satu platform yang memiliki portofolio pinjaman di wilayah tersebut adalah PT Sahabat Mikro Fintek atau Samir.

Andreas, CTO Samir, menjabarkan bahwa sampai dengan Mei 2025 total pendanaan yang telah disalurkan Samir ke wilayah Indonesia Timur mencapai kurang lebih Rp21,4 miliar. 

"Beberapa provinsi yang mencatatkan nilai penyaluran terbesar berada di Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur dan Sulawesi Utara. Wilayah lain yang turut menunjukkan pertumbuhan positif adalah Kalimatan Selatan, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Papua," kata Andreas kepada Bisnis, dikutip Senin (16/6/2025). 

Meski kontribusi terhadap portofolio nasional masih relatif kecil, Andreas menilai tren kenaikan yang stabil dan kualitas pembiayaan yang sehat membuka peluang bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi lebih jauh lagi.

"Ke depan, kami secara bertahap akan memperluas jangkauan penyaluran, dengan tetap memperhatikan kesiapan infrastruktur digital, kebutuhan pasar, serta kondisi sosial ekonomi di tiap wilayah," tegasnya.

Adapun saat ini lebih dari 20 perusahaan penyelenggara fintech P2P lending telah masuk menyalurkan pinjaman ke wilayah Indonesia Timur.

Dalam periode Januari-April 2025, provinsi dengan pertumbuhan pinjaman online paling besar adalah Maluku Utara yang menorehkan pertumbuhan 146,63% year on year (YoY) dengan TWP90 1,01%.

Sebagai salah satu platform yang sudah masuk merambah pasar Indonesia Timur, Andreas menilai kawasan ini merupakan pasar yang memiliki potensi pertumbuhan besar, terutama seiring dengan peningkatan literasi digital dan inklusi keuangan di wilayah tersebut. 

Menurutnya, dengan penetrasi internet yang semakin merata serta meningkatnya kebutuhan pembiayaan produktif dan konsumtif yang bertanggung jawab, wilayah ini menjadi salah satu target pengembangan strategis Samir. 

Dari sisi risiko, Andreas mencermati bahwa tingkat gagal bayar atau TWP90 di beberapa provinsi di Indonesia Timur relatif rendah dan mencerminkan profil risiko yang cukup menjanjikan. 

Meski gagal bayarnya lebih kecil, menurutnya hal itu tetap saja perlu diimbangi dengan pendekatan kehati-hatian dalam proses underwriting, edukasi finansial yang berkelanjutan, serta kolaborasi dengan mitra lokal untuk memperkuat kualitas peminjam

"Secara keseluruhan, kami berkomitmen untuk terus mendorong pemerataan akses layanan keuangan digital di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Indonesia Timur, dengan prinsip keberlanjutan dan perlindungan konsumen sebagai prioritas utama," pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper