Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi P2P Lending Produktif Jaga Kualitas Kredit kala Pinjaman Macet Badan Usaha Meningkat

Industri P2P Lending Produktif menghadapi risiko penyaluran pembiayaan di tengah pelemahan ekonomi
Warga mencari informasi tentang pinjaman oniline di Jakarta, Rabu (10/1/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga mencari informasi tentang pinjaman oniline di Jakarta, Rabu (10/1/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan penyelenggara fintech P2P lending yang fokus pada pembiayaan produktif menghadapi posisi sulit di tengah risiko penyaluran pembiayaan karena pelemahan ekonomi.

Kondisi ini tecermin dari data terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pinjaman macet lebih dari 90 hari dari entitas badan usaha pada kuartal I/2025 tumbuh 85,9% year on year (YoY) mencapai Rp849,24 miliar.

Bahkan, jumlah rekening penerima pinjaman aktif badan usaha yang mengalami pinjaman macet melejit dari 478 badan usaha pada kuartal I/2024, menjadi 404.192 badan usaha pada triwulan pertama 2025.

Menanggapi situasi ini, Country Head Modalku Indonesia Arthur Adisusanto menjelaskan peningkatan pinjaman macet badan usaha disebabkan oleh dinamika ekonomi yang fluktuatif atau tantangan spesifik di sektor tertentu yang dapat mempengaruhi kemampuan pengembalian pinjaman oleh badan usaha. 

Selain itu, pertumbuhan industri fintech P2P lending yang pesat juga memicu penyesuaian dalam proses penilaian risiko oleh beberapa perusahaan.

"Bagi kami sebagai perusahaan fintech lending produktif, prioritas utama kami adalah pertumbuhan yang berkelanjutan dan sehat, yang berarti kualitas pinjaman selalu menjadi tolok ukur utama dalam setiap keputusan penyaluran dana," kata Arthur kepada Bisnis, Selasa (24/6/2025).

Sementara bagi Modalku Indonesia, Arthur menjelaskan upaya yang dilakukan perusahaan untuk mitigasi risiko pinjaman macet di antaranya dengan menerapkan proses penilaian kredit yang komprehensif dan memperkuat manajemen risiko kredit.

Selain itu, Modalku juga secara konsisten menerapkan prinsip kehati-hatian (prudential norm) dan manajemen risiko dalam pendanaan. Modalku juga menyempurnakan kriteria penilaian kelayakan penerima dana secara berkala melalui kalibrasi berkala berdasarkan data historis penyaluran dan pengembalian dengan berlandaskan prinsip 5C, Character, Capacity, Capital, Condition dan Collateral sesuai SE OJK Nomor 19 Tahun 2023.

"Sebagai gambaran terkait komitmen kami terhadap kesehatan portofolio, per hari ini, angka TWP90 atau Tingkat Wanprestasi di atas 90 hari di Modalku tercatat stabil di 1,27% dan konsisten berada di sekitar 1% sepanjang tahun 2025. Angka ini merefleksikan efektivitas strategi manajemen risiko kami di tengah dorongan pertumbuhan," ujarnya.

Tak puas sampai situ, Arthur menegaskan bahwa Modalku terus memantau tingkat TWP90 secara berkala dan ketat untuk memastikan kualitas portofolio pendanaan Modalku tetap terjaga dengan baik.

Perusahaan fintech P2P lending produktif lainnya yang terus berkomitmen menjaga kualitas pinjaman adalah PT Amartha Mikro Fintech (Amartha).

Harumi Supit, VP Public Relations Amartha mengatakan bahwa sejak 2010 Amartha fokus melayani segmen akar rumput, dan telah menyalurkan lebih dari Rp35 triliun modal kerja kepada lebih dari 3,3 juta UMKM akar rumput. 

Dalam menjaga kualitas portofolionya, sambungnya, Amartha menerapkan tata kelola yang kuat, mulai dari penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau AI dalam mengukur profil risiko peminjam, intervensi pendampingan oleh lebih dari 9.000 tenaga lapangan, pendekatan berbasis komunitas sampai arah bisnis yang tetap difokuskan pada kebutuhan segmen akar rumput.

"Amartha pun mencatatkan NPL [nonperforming loan] yang terjaga di kisaran 2% sampai 3%," kata Harumi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper