Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank DBS Indonesia mengalokasikan pembiayaan senilai 2 juta dolar Singapura atau sekitar Rp24 miliar melalui skema blended finance yakni pembiayaan tanpa jaminan untuk mendorong akses UMKM.
Angela Thenaria, Executive Director Head of SME Banking Institutional Banking Group Bank DBS Indonesia mengatakan bahwa skema ini merupakan kombinasi antara dana hibah dan pembiayaan lunak.
Skema itu dilakukan untuk mengatasi kesenjangan akses permodalan yang kerap menghambat pertumbuhan wirausaha sosial di Tanah Air.
“Skema blended finance hadir sebagai solusi konkret, dengan memperkecil risiko bagi perbankan dan mendorong terciptanya pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata Angela dalam keterangannya, Selasa (24/6/2025).
Dia lantas memaparkan bahwa skema ini didukung oleh proses seleksi yang ketat, termasuk uji kelayakan menyeluruh saat penerima dana hibah mengikuti DBS Foundation Grant Program.
Menurutnya, Bank DBS Indonesia juga memastikan adanya pemantauan berkala serta transparansi dalam setiap tahap pencapaian milestone.
Baca Juga
Pihaknya juga mengacu pada data dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan bahwa per Oktober 2024, terdapat 44 juta dari 65 juta UMKM di Indonesia belum memiliki akses ke pembiayaan formal.
Sementara itu, Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing & Communications Bank DBS Indonesia mengatakan bahwa penerima blended finance pertama dari perseroan adalah Adena Coffee, sebuah wirausaha sosial yang fokus pada produksi dan pengelolaan kopi secara berkelanjutan.
Sebelumnya, Adena Coffee telah menerima dana hibah dari program DBS Foundation Grant Program 2024. Pendanaan kali ini akan digunakan untuk memperkuat dan memperluas dampak usahanya.
“Dengan menggabungkan dana hibah dari DBS Foundation dan skema blended finance, kami berharap solusi ini dapat mendukung wirausaha sosial dalam mengakselerasi pencapaian bisnis mereka,” imbuhnya.