Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengungkapkan telah mengaktifkan sejumlah Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang sebelumnya dinonaktifkan pemerintah.
Sebagai konteks, pemerintah telah menonaktifkan 7,3 juta peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) sebagai upaya penertiban penerima. "Dari yang telah dikeluarkan itu, 25.000 lebih penerima PBI melakukan reaktivasi," paparnya saat rapat dengan Komisi IX, Selasa (15/7/2025).
Pemerintah beralasan, penonaktifan PBI pada awal 2025 dilakukan karena peserta penerima bantuan iuran telah memiliki kemampuan untuk naik kelas. Meski demikian, penonaktifan kepesertaan ini dikritik sejumlah pihak sebagai salah sasasaran.
Saifullah menyebut pihaknya terus memperbaharui data karena bersifat dinamis. Khusus data PBI, dia menyebut juga tengah diproses 1.822 peserta yang mengusulkan reaktivasi di dinas sosial namun belum disetujui.
Selanjutnya 2.578 peserta telah disetujui Kementerian Sosial namun belum diaktifkan BPJS Kesehatan. Juga terdapat 18.869 peserta aktif BPJS PBI-JK, dan 2.359 peserta aktif BPJS pindah segmen.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti menyampaikan dari peserta yang dinonaktifkan, sebanyak 3.008.951 saat ini dalam proses pindah segmen ke PBI yang ditanggung APBN.
Baca Juga
"Dulunya dia bukan PBI. Dibayarkan Pemda. Sekarang jadi aktif masuk PBI," kata Ghufron.
Gufron juga menyebut, saat ini juga terdapat antrean 1.955.352 peserta baru yang memohon sebagai peserta yang ditanggung oleh pemerintah. Artinya terdapat 4,95 juta peserta yang antre menjadi pesera PBI.