Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) tengah mempertimbangkan untuk memperluas bisnis auto loan atau kredit kendaraan bermotor.
Kendati begitu, alih-alih membentuk anak usaha multifinance sendiri, Direktur Network & Retail Funding BTN Rully Setiawan menyampaikan, bahwa perseroan berencana untuk bekerja sama dengan pihak lain yang telah memiliki ekosistem auto loan.
“Daripada kita membangun [dari awal], kita bikin dulu mekanisme joint financing,” kata Rully dalam media briefing di Jakarta Selatan, dikutip Kamis (7/8/2025).
Meski tertarik untuk masuk ke bisnis auto loan, Rully mengatakan, pihaknya lebih mengutamakan strategi ini. Pasalnya, kata dia, butuh waktu yang lama bagi perusahaan baru untuk membukukan laba.
Selain itu melalui joint financing, Rully menyebut bahwa BTN dapat ikut mencicipi pasar auto loan, sembari belajar dan menilai potensi ke depan.
“Lebih baik belajar dulu model joint financing dengan satu multifinance yang memang sudah punya pengalaman,” ujarnya.
Baca Juga
Namun, dia tidak menutup kemungkinan jika ke depannya BBTN memiliki perusahaan multifinance sendiri.
“Misalnya suatu saat kita pun harus punya multifinance sendiri, kita sudah bisa create portfolio auto loan dengan mekanisme joint financing,” jelasnya.
Di tengah lesunya pasar otomotif, Rully optimistis bisnis kredit kendaraan bermotor tetap menarik. Menurutnya, lesunya pasar lebih terasa di sisi dealer, yakni ketika penjualan mobil melambat karena daya beli masyarakat melemah.
Namun bagi bank, kata dia, peluang justru tetap terbuka karena bank langsung menyasar segmen nasabah yang sudah terdata dan dinilai layak mendapatkan pembiayaan.
Dalam hal ini, Rully menyebut bahwa BTN akan membidik segmen prioritas dan private banking mengingat kalangan ini cenderung tetap aktif membeli kendaraan meski di tengah pelemahan ekonomi.
Apalagi kata dia, jika bank menawarkan kredit kendaraan bermotor dengan struktur kredit yang lebih bagus.
“Jadi kalau ngomongin auto loan itu lesu secara nasional, tapi ada segmen di mana mereka itu beli mobil di saat susah begini tetap beli mobil,” jelasnya.
BRI Optimalkan Ekosistem Auto Loan
Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) tahun ini berencana mengoptimalkan ekosistem auto loan, melalui anak usahanya PT BRI Multifinance Indonesia atau BRI Finance.
Direktur Utama BRI Hery Gunardi menilai, potensi dari bisnis auto loan cukup menjanjikan. Apalagi, BBRI saat ini memiliki lebih dari 80 juta nasabah.
“Ini bisa jadi lebih bagus karena kita lakukan cross sell ya, nasabah yang punya potensi untuk membeli motor atau mobil itu jadi nggak usah jauh-jauh financialnya ataupun pembiayaannya bisa menggunakan BRI,” tutur Hery Gunardi, Kamis (31/7/2025).
Untuk itu, kata dia, perseroan akan memperkuat kerja sama dengan anak usahanya, BRI Finance, guna mendukung pertumbuhan portofolio otomotif bank pelat merah tersebut.
Dia mengharapkan, hal ini dapat mendongkrak pertumbuhan laba BRI Finance dari tahun ke tahun sehingga, baik BRI sebagai induk perusahaan beserta anak usahanya terus tumbuh sehat dan berkesinambungan.
“Jadi ekosistem ini akan kita optimalkan,” pungkasnya.