BISNIS.COM, JAKARTA--PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk berhasil membukukan laba bersih Rp7,62 miliar pada akhir 2012 setelah pada tiga kuartal sebelumnya mencatatkan kerugian.
Perolehan laba bersih ini meningkat dibandingkan perolehan laba pada 2011 yang mencapai Rp5,39 miliar.
Berdasarkan publikasi perseroan, perolehan laba bersih ini ditopang oleh menurunnya beban, dari Rp1,63 triliun pada 2011 menjadi Rp1,58 triliun pada 2012.
Komponen beban yang menurun signifikan yakni pendanaan (financing cost) yang turun menjadi Rp399 miliar pada 2012 dari sebelumnya Rp484 miliar pada 2011.
Adapun, komponen beban untuk pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai masih cukup tinggi, yakni mencapai Rp204,69 miliar, meningkat dibandingkan pencadangan pada tahun sebelumnya sebesar Rp170,08 miliar. Umumnya, peningkatan cadangan kerugian penurunan nilai ini disebabkan karena kenaikan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL).
Sementara itu, perolehan pendapatan masih mencatatkan penurunan tipis, yakni Rp1,60 triliun pada 2012, turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,65 triliun.
Presiden Direktur WOM Finance Djaja S. Sutandar belum memberikan keterangan ketika dihubungi Bisnis, Minggu (24/3/2013).
Sebagaimana diketahui, anak usaha PT Bank International Indonesia Tbk yang bergerak di bidang multifinance ini mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp45,68 miliar hingga kuartal III/2012. Perseroan berhasil mengerem laju kerugian setelah sebelumnya, rugi bersih yang diderita melonjak tajam yakni mencapai Rp45,69 miliar pada periode Januari-Juni 2012, dari posisi rugi Rp22,31 miliar pada Maret 2012.
Perolehan laba bersih ini meningkat dibandingkan perolehan laba pada 2011 yang mencapai Rp5,39 miliar.
Berdasarkan publikasi perseroan, perolehan laba bersih ini ditopang oleh menurunnya beban, dari Rp1,63 triliun pada 2011 menjadi Rp1,58 triliun pada 2012.
Komponen beban yang menurun signifikan yakni pendanaan (financing cost) yang turun menjadi Rp399 miliar pada 2012 dari sebelumnya Rp484 miliar pada 2011.
Adapun, komponen beban untuk pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai masih cukup tinggi, yakni mencapai Rp204,69 miliar, meningkat dibandingkan pencadangan pada tahun sebelumnya sebesar Rp170,08 miliar. Umumnya, peningkatan cadangan kerugian penurunan nilai ini disebabkan karena kenaikan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL).
Sementara itu, perolehan pendapatan masih mencatatkan penurunan tipis, yakni Rp1,60 triliun pada 2012, turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,65 triliun.
Presiden Direktur WOM Finance Djaja S. Sutandar belum memberikan keterangan ketika dihubungi Bisnis, Minggu (24/3/2013).
Sebagaimana diketahui, anak usaha PT Bank International Indonesia Tbk yang bergerak di bidang multifinance ini mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp45,68 miliar hingga kuartal III/2012. Perseroan berhasil mengerem laju kerugian setelah sebelumnya, rugi bersih yang diderita melonjak tajam yakni mencapai Rp45,69 miliar pada periode Januari-Juni 2012, dari posisi rugi Rp22,31 miliar pada Maret 2012.
