Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI kaji perluasan aturan LTV ke kredit pangan & konstruksi

BISNIS.COM, LOMBOK- Bank Indonesia mengkaji rencana pengaturan uang muka atau loan to value ratio (LTV) untuk kredit pangan, konstruksi dan sektor yang memiliki kandungan impor tinggi. Perry Warjiyo, Deputi Gubernur BI terpilih, mengatakan kebijakan

BISNIS.COM, LOMBOK- Bank Indonesia mengkaji rencana pengaturan uang muka atau loan to value ratio (LTV) untuk kredit pangan, konstruksi dan sektor yang memiliki kandungan impor tinggi.

Perry Warjiyo, Deputi Gubernur BI terpilih, mengatakan kebijakan LTV saat ini dinilai cukup baik di sektor kredit properti dan kendaraan, meski belum sepenuhnya sesuai harapan.

"Kebijakan ini bisa diarahkan juga ke sektor lain seperti kredit pertanian, konstruksi ataupun kredit ke sektor yang memiliki kandungan impor," katanya dalam Focus Group Discussion di Lombok kemarin 28/3/2013.

Dia menyebutkan kredit pertanian selama 2012 mencapai hampir Rp150 triliun dan duapertiganya terserap ke subsektor perkebunan terutama kebun sawit.

Sementara itu kredit produk holtikultura per 2012 mencapai Rp1,8 triliun.

Perry menjelaskan sektor pertanian rentan dengan gejolak harga komoditas global yang cenderung turun. Karena itu, ujarnya aturan LTV diperlukan agar manajemen risiko penyerapan kredit dapat meminimalisir potensi non-performing loan.

Difi Johansyah, Kabiro Humas BI menambahkan aturan LTV bukan ditujukan untuk menghambat penyerapan kredit.

Sejak diberlakukan mulai Juni 2012, aturan LTV berdampak signifikan terhadap kredit kendaraan dan kredit properti.

Pembiayaan KPR untuk tipe di atas 70 meter persegi sempat turun di kuartal III-2012 tetapi melonjak di kuartal IV.

Berdasarkan rencana bisnis bank 2013 dari 10 bank yang mencatat pertumbuhan KPR tertinggi, mayoritas bank tetap berencana untuk meningkatkan kredit perumahan dan apartemen.

"Ke depan aturan LTV untuk kredit apartemen akan diubah juga," kata Difi.

Sementara itu, kredit mobil dan motor anjlok. Kredit motor pada 2012 turun 27,7% sedangkan kredit mobil hanya naik 4,5%. (faa)

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fahmi Achmad
Editor : Others

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper