Bisnis.com, PADANG— PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumatra Barat atau Bank Nagari menargetkan realisasi penyaluran kredit produktif mencapai 60% pada 2016 mendatang. Saat ini perbandingan nasabah kredit Bank Nagari masih didominasi kredit konsumtif yang mencapai 68%.
Direktur Pemasaran dan Syariah Bank Nagari Indra Wediana mengatakan porsi kredit Bank nagari masih didominasi oleh kredit konsumtif yang jumlah nasabahnya mencapai 93.000 dari 131.475 orang nasabah.
“Sesuai peraturan Bank Indonesia, maka pada 2016 mendatang Bank Nagari menargetkan kredit produktif harus 60% dari seluruh kredit yang disalurkan,” katanya kepada Bisnis, Senin (23/12/2013).
Dia menjelaskan sampai November 2013, realisasi penyaluran kredit mencapai Rp12,2 triliun atau tumbuh 12,5%. Realisasi ini naik Rp1,35 triliun dari realisasi tahun lalu yang hanya Rp10,8 triliun.
Kredit yang disalurkan tersebut didominasi Surat Utang Pemerintah (SUP), Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE), dan Kredit Usaha Peternakan Sapi (KUPS). Tahun depan Bank Nagari bahkan menambah porsi kredit melalui Kredit Peduli Usaha Mikro (KPUM).
“Ke depan, penyaluran kredit hanya melalui sektor itu. Nanti agunannya dijamin melalui PT Jamkrida Sumbar. Kami memang mengarahkan pemberian kredit untuk usaha produktif,” ujarnya.
Indra optimistis menggeliatnya sektor UMKM di Sumbar mampu meningkatkan pertumbuhan kredit produktif sesuai aturan Bank Indonesia. Bank Indonesia mengharuskan porsi kredit yang diberikan perbankan minimal 60% berbanding 40% untuk kredit produktif pada 2018 mendatang.
Data Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar menyebutkan jumlah UMKM di Sumbar sudah melebihi angka 500.000. Namun belum ada setengahnya yang tersentuh kredit perbankan.
2016, Bank Nagari Sasar Kredit Produktif 60%
PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumatra Barat atau Bank Nagari menargetkan realisasi penyaluran kredit produktif mencapai 60% pada 2016 mendatang. Saat ini perbandingan nasabah kredit Bank Nagari masih didominasi kredit konsumtif yang mencapai 68%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Heri Faisal
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
5 jam yang lalu