Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Nagari mencatat kinerja positif sepanjang semester I/2025 dengan membukukan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp231,58 miliar, meningkat 3,01% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp224,81 miliar.
Kenaikan laba tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp904,07 miliar per akhir Juni 2025, naik 2,02% dari Rp886,09 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan bunga bruto tercatat sebesar Rp1,49 triliun, sementara beban bunga sebesar Rp583,48 miliar dari sebelum Rp573,62 miliar.
Selain itu, Bank Nagari mencatatkan penurunan dari nilai Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) untuk kredit yang diberikan dan pembiayaan syariah sebesar 14,18% menjadi Rp536,42 miliar pada akhir Juni 2025 dari Rp625 miliar.
Dari sisi aset, total aset Bank Nagari Rp33,39 triliun per akhir Juni 2025 dari Rp32,37 miliar. Penyaluran kredit Bank Nagari tumbuh 2,1% mencapai Rp25,4 triliun, naik dari Rp24,8 triliun pada akhir 2024.
Dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami pertumbuhan 1,38%, dengan total giro, tabungan, dan deposito mencapai Rp27,04 triliun dari sebelum Rp26,67 triliun.
Adapun, Bank Nagari masih bisa menjaga stabilitas rasio keuangannya sepanjang semester I/2025. tercermin dari rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) atau Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar 22,09%, meningkat dari 21,42% pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga
Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross tercatat sebesar 2,15 persen, sedikit meningkat dari posisi Juni 2024 yang berada di level 2,11%. NPL net pun naik menjadi 0,55% dari sebelumnya 0,33%.
Sementara itu, cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) terhadap aset produktif justru mengalami penurunan dari 2,09 persen menjadi 1,69 persen. Penurunan ini menunjukkan adanya perbaikan kualitas aset, serta strategi pencadangan yang lebih efisien.
Dari sisi profitabilitas, Bank Nagari mencatat Return on Assets (ROA) sebesar 1,78%, sedikit menurun dibandingkan 1,79% pada periode yang sama tahun lalu. Return on Equity (ROE) juga turun tipis dari 12,37% menjadi 12,16%. Net Interest Margin (NIM) tercatat sebesar 5,81%, lebih rendah dari 5,96% pada semester I/2024.
Efisiensi operasional relatif stabil. Beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) berada pada angka 83,52%, hampir setara dengan 83,36% pada tahun lalu. Sementara rasio efisiensi biaya terhadap pendapatan atau Cost to Income Ratio (CIR) membaik menjadi 66,77% dari sebelumnya 67,50%
Bank Nagari juga menjaga performa intermediasi dengan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 93,98%, naik dari 93,32%. Ini mengindikasikan bahwa bank tetap aktif dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat dan pelaku usaha.