Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aset Asuransi Jiwa 2013 Tumbuh Terendah Dalam 5 Tahun

Pertumbuhan total aset industri asuransi jiwa di Indonesia pada 2013 mencapai angka terendah dibandingkan dengan pertumbuhan aset dalam kurun 5 tahun terakhir sejak 2008 hingga 2012.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Pertumbuhan total aset industri asuransi jiwa di Indonesia pada 2013 mencapai angka terendah dibandingkan dengan kurun 5 tahun terakhir sejak 2008 hingga 2012.

Berdasar data kinerja industri asuransi jiwa yang disampaikan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), total aset asuransi jiwa mencapai Rp289,7 triliun pada 2013, naik 8,3% dibandingkan dengan Rp267,56 triliun pada 2012.

Angka tersebut tercatat lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan total aset asuransi jiwa pada 2012 hingga 2008 yang terekam dalam buku Statistik 2012: Industri Keuangan Non Bank Perasuransian yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Berdasarkan buku tersebut, pertumbuhan aset asuransi jiwa pada 2012 mencapai 17,67%, pada 2011 (21,4%), 2010 (33,04%) dan 2009 (38,83%).

Dalam neraca asuransi jiwa, aset mencakup aset investasi dan bukan investasi.

Berdasarkan data AAJI, jumlah investasi sepanjang 2013 mencapai Rp251,5 triliun atau tumbuh 10,8% dibandingkan dengan Rp227,07 triliun pada 2012.

Dibandingkan dengan data investasi yang dilansir OJK dalam bukunya, angka itu juga terendah dalam 5 tahun terakhir.

Pertumbuhan jumlah investasi pada 2012 mencapai 18,12%, 2011 (21,04%), 2010 (30,7%) dan 2009 (41,45%).

Seperti diketahui, produk asuransi kini tidak hanya menawarkan pertanggungan seperti produk tradisional, namun juga investasi dalam produk unit-linked.

Produk unit-linked sendiri masih menyumbang premi terbesar dengan porsi 54,6% terhadap total premi industri.

Premi yang diperoleh industri bukan hanya berasal dari premi lanjutan dari nasabah lama, tapi juga premi bisnis baru dari nasabah baru.

AAJI mencatat premi bisnis baru mengalami kemerosotan pada 2013 yakni hanya Rp71,73 triliun atau turun 4,4% dibandingkan dengan Rp75,01 triliun pada 2012.

Sementara itu, total premi lanjutan mencapai Rp42,2 triliun pada 2013 atau tumbuh 29% dibandingkan dengan Rp32,72 triliun pada 2012.

Berbagai penurunan itu disebabkan kondisi pasar modal dan ekonomi yang sempat terguncang pada semester II tahun lalu.

Seperti diketahui, indeks harga saham gabungan (IHSG) sempat melorot pada paruh kedua 2013.

Asuransi jiwa juga menempatkan dana investasinya ke instrumen saham.

Benny Waworuntu, Direktur Eksekutif AAJI, mengatakan premi bisnis baru mencapai minus 27% pada kuartal IV/2013.

“Biasanya kuartal 3 dan 4 menjadi andalan, tetapi malah menurun. Tren positif masih ditunjukkan di kuartal I 5,9%, kemudian kuartal II 8,6%. Tetapi kuartal III menurun 3,8%,” katanya.

Nini Sumohandoyo, Kepala Departemen Komunikasi AAJI, mengatakan lebih dari 50% premi bisnis baru berasal dari produk unit-linked dengan kontribusi terbesar dari produk single-premium atau premi sekali bayar.

Dalam kondisi pasar yang bergejolak pada kuartal III dan kuartal IV tahun lalu, ada kecenderungan untuk menahan atau tidak membeli produk single premi.

“Kalau single premium drop, dana kelolaan juga turun,” kata Nini.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper