Bisnis.com, JAKARTA--Di tengah mengetatnya kondisi likuditas industri perbankan, sejumlah kalangan ekonom menilai perlunya instrumen pasar keuangan dalam bentuk surat utang sekaligus untuk memperdalam pasar.
Jika otoritas mengizinkan penggunaan NCD (negotiable certificate of deposit), Ekonom PT Bank Internasional Indonesia Tbk Juniman mengungkapkan agar ke depannya NCD tersebut dimasukkan dalam rasio LDR.
Apalagi, di tengah ketatnya perebutan likuiditas perbankan saat ini, maka NCD tersebut akan memberikan pengaruh dalam dua hal.
"Pertama, bank-bank tidak akan membayarkan bunga yang terlalu besar seperti bunga deposito," ungkapnya, Rabu (2/7/2014).
Kedua, ketika bunga yang dibayarkan kepada investor tidak terlalu besar, maka hal tersebut akan berimbas pada penurunan biaya dana sehingga bunga kredit juga tidak akan tinggi.
Sementara itu, rasio pembiayaan terhadap pendanaan (loan to deposit ratio/LDR) industri perbankan mendekati 92%, batas atas giro wajib minimum (GWM) LDR insutri perbankan, meski terjadi pelonggaran LDR dari 91,17% pada Maret 2014 menjadi 90,7% pada April 2014.
Juniman menambahkan jika NCD benar kembali dikaji oleh BI dan OJK, instrumen yang dulu sempat dilarang ini akan membantu kalangan perbankan untuk melakukan ekspansi.
Jaga Likuiditas, Industri Perbankan Butuh Instrumen
-Di tengah mengetatnya kondisi likuditas industri perbankan, sejumlah kalangan ekonom menilai perlunya instrumen pasar keuangan dalam bentuk surat utang sekaligus untuk memperdalam pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Novita Sari Simamora
Editor : Setyardi Widodo
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
6 menit yang lalu
PertaLife Ungkap Strategi Capai Modal Rp1 Triliun pada 2028
1 jam yang lalu