Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NPL Konstruksi Sentuh 6%. BI: Masih Aman

Bank Indonesia menilai posisi rasio kredit bermasalah di sektor konstruksi yang telah menyentuh posisi di atas treshold masih dalam batas aman.
Pekerja menyelesaikan konstruksi jembatan penyebarangan. /Bisnis.com
Pekerja menyelesaikan konstruksi jembatan penyebarangan. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia menilai posisi rasio kredit bermasalah di sektor konstruksi yang telah menyentuh posisi di atas treshold masih dalam batas aman.

Data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dipublikasikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan rasio kredit bermasalah di sektor konstruksi telah menempati posisi 6% per April 2015 atau senilai Rp8,43 triliun.

Adapun, nilai non-performing loan(NPL) tersebut merangkak sebesar 59,64% dari Rp5,28 triliun pada April 2014.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Erwin Rijanto mengatakan rasio kredit bermasalah di sektor konstruksi memang mengalami peningkatan cukup besar.

"Tapi itu secara grossdan harus dilihat juga berapa pencadangan yang dibentuk bank," jelas Erwin di Jakarta, Jumat (1/7/2015).

Peningkatan NPL pada sektor konstruksi, menurut Erwin, disumbang adanya penyesuaian beberapa nomenklatur yang belum selesai.

"Kami harapkan kalau pemerintah bisa jalankan itu, akan bisa berjalan kembali," ujar Erwin.

Secara keseluruhan, pada paruh pertama tahun ini, NPL di industri perbankan memang terpantau terus merangkak disumbang perlambatan ekonomi.

Gubernur BI Agus D. W. Martowardojo mengatakan pada kuartal II/2015, pertumbuhan ekonomi tak mengalami peningkatan signifikan dibanding kuartal sebelumnya.

Penyebabnya, adanya struktur pemerintahan yang baru dan penyesuaian anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

"Juga ada penyesuaian nomenklatur sehingga masih perlu adanya proses penyesuaian dan realisasi," jelas Agus.

Perlambatan ekonomi tersebut, diakui Agus, juga turut menyumbang kenaikan NPL

Kendati demikian, Agus menuturkan posisi NPL netto perbankan masih di posisi 1,4%.

Adapun, secara keseluruhan posisi NPL gross sebesar 2,6%.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper