Bisnis.com, JAKARTA - Viral di media sosial rekening yang terblokir massal. Bahkan sejumlah akun mengeluhkan transaksinya terganggu karena tidak dapat banding di hari libur. Lalu apakah yang sebenarnya terjadi dalam pemblokiran rekening massal ini?
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana menjelaskan penghentian sementara transaksi pada rekening dormant untuk melindungi kepentingan publik. Langkah ini diambil setelah teridentifikasi puluhan ribu rekening digunakan dalam aktivitas ilegal, termasuk deposit perjudian online dan penampungan dana hasil tindak pidana penipuan dan perdagangan narkotika.
Irvan menyebut pemblokiran merupakan tindak lanjut dari tahun sebelumnya. Pada 2024 terdapat lebih dari 28.000 rekening yang berasal dari praktik jual beli rekening, yang sebagian besar digunakan untuk deposit perjudian online. Dia menyebut penggunaan rekening dormant yang dikendalikan pihak lain menjadi modus rawan dalam aktivitas ilegal. Oleh karena itu, PPATK melakukan penghentian sementara transaksi pada rekening tersebut.
Baca Juga
“Langkah ini merupakan implementasi dari Gerakan Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme yang dilakukan oleh PPATK dan stakeholder lainnya dan juga sebagai bagian dari upaya PPATK dalam melindungi kepentingan umum serta menjaga integritas sistem keuangan Indonesia. Penghentian sementara transaksi rekening dormant bertujuan memberikan perlindungan kepada pemilik rekening serta mencegah penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," ujar Iva dalam keterangan tertulis, Minggu (18/5/2025).
Rekening Bank Jago di blokir sama Bank Jago atas perintah PPATK. Di blok hari minggu, kantor PPATK hari libur gak buka. Kirim email, inbox PPATK nya full... Hari minggu manusia juga masih transaksi kali... @jadijago @PPATK pic.twitter.com/o4OJwaSP3D
— Andrew Darwis (@adarwis) May 18, 2025
Dia menegaskan nasabah yang terdampak masih memiliki hak penuh atas dana mereka dan dapat mengajukan reaktivasi melalui cabang bank masing-masing dengan memenuhi prosedur. Nasabah juga dapat menghubungi PPATK untuk informasi lebih lanjut.
PPATK menyarankan tiga langkah bagi nasabah untuk mengamankan rekening mereka, yaitu menutup rekening yang tidak aktif, tidak memberikan data pribadi kepada orang asing, dan segera melapor jika menerima transfer dari rekening tidak dikenal. PPATK mengklaim komitmennya untuk menjaga transparansi dan keamanan sistem keuangan nasional.
Hai #FIUtizen!
— PPATK (@PPATK) May 18, 2025
Berdasarkan Analisis dan pemeriksaan PPATK diketahui, bahwa pada tahun 2024 terdapat lebih dari 28.000 rekening yang berasal dari jual beli rekening yang digunakan untuk deposit perjudian online. Disamping perjudian online juga diketahui penggunaan rekening orang… pic.twitter.com/XWD5ShNyWx