Bisnis.com, JAKARTA - Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer.
Director PT Aberdeen Asset Management Bharat Joshi mengatakan masih banyak orang yang ragu untuk berinvestasi pada instrumen keuangan ini karena berbagai alasan, mulai dari tingginya risiko yang dihadapi dan bingung dalam memilih saham yang tepat.
“Mengenali cara investasi saham yang baik dan sesuai dengan profil risiko masing-masing investor, dapat membantu mempersiapkan dan memperoleh dukungan finansial yang tepat untuk mewujudkan tujuan atau cita- cita hidup Anda,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Kamis (22/10/2015).
Sebagai suatu institusi yang telah berpengalaman lebih dari 30 tahun berinvestasi di pasar modal, Aberdeen menyaring dan mengumpulkan pemahamannya terkait dunia investasi dalam 10 aturan ringkas yang dicetuskan oleh Hugh Young, Head of Group equities dan juga Direktur di Aberdeen Asset Management PLC.
Berikut ini 10 role cerdas dalam berinvestasi:
Pertama, perlakuan yang sama bagi para pemegang saham. Perlakuan adil yang diberikan oleh perusahaan terhadap seluruh pemegang saham sangat penting.
"Ini adalah hal yang paling mendasar dalam menilai bagaimana suatu perusahaan akan berlaku adil di masa depan terhadap seluruh pemegang saham. Baik itu terhadap pemegang saham mayoritas maupun minoritas," ucapnya.
Kedua, memberikan perhatian kepada manusianya, bukan asetnya. Pada intinya, perusahaan memang membutuhkan aset yang kuat, namun harus disadari bahwa seluruh aset tersebut tidak akan berguna jika mereka tidak memiliki sumber daya manusia dan manajemen yang berkualitas.
"Oleh sebab itu, kenali orang-orang yang terlibat di dalamnya," kata Bharat.
Ketiga, perhatikan kondisi keuangan perusahaan tersebut. Pasalnya, kondisi keuangan merupakan tulang punggung perusahaan. Oleh karena itu, kenali aset perusahaan tersebut, jumlah kewajiban/utang, arus kas dan rencana investasi perusahaan.
"Kondisi keuangan mengindikasikan banyak hal, salah satunya adalah fakta bahwa perusahaan tersebut kuat dan tidak akan jatuh," tuturnya.
Keempat, lanjutnya, pahami perusahaan apa yang akan Anda beli. Hindari bisnis yang tidak masuk akal dan terlalu rumit. Jika sesuatu terlihat terlalu indah untuk menjadi kenyataan, maka Anda harus lebih teliti lagi sebelum membeli saham perusahaan tersebut.
Kelima, waspada terhadap ambisi yang berlebihan. Banyak perusahaan yang melakukan ekspansi di luar bisnis utama mereka. "Akan sangat bijak apabila Anda waspada terhadap ambisi seperti itu, karena pada umumnya aksi korporsi seperti ini akan mengurangi fokus pada bisnis utama yang akhirnya berdampak pada kondisi keuangan secara keseluruhan," terang Bharat.
Keenam, berpikir jangka panjang yakni dengan mempertimbangkan berinvestasi jangka panjang untuk menghindari gejolak di pasar modal.
"Selaraskan jangka waktu investasi Anda dengan perusahaan tempat Anda berinvestasi. Harus dipahami bahwa pada umumnya pergerakan harga saham dalam jangka pendek tidak akan menggambarkan kondisi perusahaan sebenarnya," ucapnya.
Ketujuh, benchmark hanyalah alat acuan. Banyaknya orang membeli suatu produk, bukan berarti Anda juga harus membeli produk yang sama.
Dia menambahkan bobot sebuah perusahan dalam sebuah papan indeks hanya akan menginformasikan kepada Anda mengenai apa yang sudah terjadi di masa lampau.
"Investasi yang sukses memerlukan pemikiran yang berbeda dan mendalam, dan Anda adalah pemegang keputusan tersebut," ujarnya.
Kedelapan yakni ambil kesempatan dari perilaku yang irasional. Kadangkala terjadi sesuatu di pasar dan investor menjadi panik atau sebaliknya bersemangat dengan antusiasme yang berlebihan.
"Anda harus mengambil keuntungan dari keadaan tersebut. Terpengaruh oleh perilaku irasional pasar adalah hal yang sangat berbahaya. Tetap tenang dan selalu berpikir panjang," tutur Bharat.
Kesembilan yakni dengan melakukan riset. Riset merupakan kunci kesuksesan investasi Anda. Dalam dunia investasi, mengambil keputusan investasi dengan tidak mengekor investor lain, seringkali justru membuahkan kesuksesan.
"Penelitian dari analis tentu berguna, tetapi bukan berarti Anda tidak melakukan analisis sendiri," ujarnya.
Terakhir, Bharat menuturkan agar fokus pada industri yang berpotensi memiliki keuntungan kompetitif berkelanjutan. Beberapa industri menghasilkan keuntungan ekonomi yang lebih daripada yang lain.
Besar kecilnya keuntungan ekonomi dari sebuah sektor atau industri seringkali dipengaruhi oleh tingkat kesulitan memasuki sektor industri tersebut. "Industri yang memiliki tingkat kesulitan tinggi dapat memberikan keuntungan kompetitif kepada investor," kata Bharat.