Bisnis.com, JAKARTA--- Perusahaan konstruksi milik negara, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. hanya mendapatkan kontrak baru senilai Rp500 miliar sepanjang Oktober 2015 dari perolehan kontrak baru pada September 2015.
Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Ki Syahgolang Permata memaparkan perseroan mengumpulkan kontrak baru senilai Rp10,6 triliun sampai akhir Oktober 2015. Sebagai pengingat, sebulan sebelumnya, emiten berkode saham ADHI itu mengumpulkan kontrak Rp10,1 triliun.
“Pencapaian realisasi kontrak baru tersebut telah melampaui realisasi perolehan kontrak baru ADHI di sepanjang tahun 2014 yakni sebesar Rp9,2 triliun,” paparnya dalam keterangan tertulis, Selasa (17/11).
Pada Agustus 2015, perseroan mengumpulkan kontrak baru senilai Rp7,8 triliun. Dengan demikian, sejak akhir Agustus 2015 hingga akhir September 2015, perusahaan mengumpulkan kontrak baru senilai Rp2,3 triliun.
Secara rata-rata, perusahaan yang menggarap proyek kereta ringan (light rail transit/LRT) tersebut mengumpulkan kontrak baru Rp1triliun setiap bulannya. Pada 2015, perusahaan menargetkan kontrak baru senilai Rp18,7 triliun.
Ki Syahgolang memaparkan kontribusi dari setiap lini bisnis pada perolehan kontrak baru hingga September 2015 masih didominasi oleh lini bisnis konstruksi sebesar 90% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.