Bisnis.com, JAKARTA--Kredit bermasalah (non performing loan/NPL) bank diprediksi masih cukup tinggi di akhir tahun ini.
Anton H. Gunawan, Chief Economist PT Bank Mandiri Tbk. mengatakan meskipun rasio NPL per Juni lalu sudah cukup melambat, tetapi secara keseluruhan masih cukup tinggi.
Oleh karena itu tahun depan upaya menekan NPL masih jadi fokus industri perbankan.
"Tahun depan hati-hati karena akhir tahun ini diprediksi NPL masih cukup tinggi," ujarnya dalam Macroeconomic Outlook di Jakarta, Jumat (9/9/2016)
Salah satu penyebab NPL diprediksi akan naik kembali adalah kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai retrukturisasi kredit tahun lalu.
Pada 2015 OJK memberikan kelonggaran bagi bank yang merestruktur kredit yang diberikan. Namun Anton mengatakan kredit-kredit tersebut berpotensi downgrade dan kembali menjadi NPL akhir tahun ini.