Bisnis.com, JAKARTA-Tahun depan PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE) akan mulai mengurus izin untuk melantai di bursa atau (initial public offering/IPO).
Sasmaya Tuhuleley, Direktur Utama BKE mengatakan rencananya IPO akan dilakukan akhir 2017 melalui mekanisme penerbitan saham baru.
"Total dana yang kami incar sebanyak Rp500 miliar," katanya kepada Bisnis.com di Jakarta, Senin (14/11/2016).
Posisi modal tier 1 BKE saat ini sebesar Rp350 miliar. Dengan tambahan dari IPO nanti, diharapkan BKE sudah bisa menembus kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II awal 2018.
Selain ekspansi kredit, BKE juga tengah mengembangkan infrastruktur digitalnya. Menurut Sasmaya, sebagai bank yang fokus di segmen konsumer dan retail, pengembangan teknologi informasi merupakan hal yang wajib dilakukan.
Saat ini total nasabah yang bisa diberikan kredit sebanyak 12 ribu unit koperasi dan 4 juta nasabah pegawai negeri.
Tahun depan BKE akan masuk ke beberapa bisnis baru. Salah satunya kredit kepemilikan rumah (KPR). Untuk segmennya, BKE akan membiayai pembelian rumah seharga Rp300 juta ke bawah. Artinya, debitur yang diincar adalah masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah.
Dengan basis nasabah koperasi dan pegawai negeri sipil, bermain di segmen itu dianggap yang paling cocok. Dia juga yakin dengan kompetensi BKE di tipe nasabah tersebut pihaknya dapat menyusun model bisnis yang tepat.
