Bisnis.com, JAKARTA — Standard Chartered Bank Indonesia meluncurkan forum Standard Chartered CEO Connect dengan mengusung topik "Connecting Indonesia and China through the Belt & Road Initiative" di Jakarta, Selasa (19/3/2019).
Dalam forum pertama yang mengumpulkan jajaran manajemen perusahaan-perusahaan baik lokal maupun internasional, beberapa tokoh penting perekonomian Indonesia hadir memberikan keynote speech. Antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong, serta Duta Besar RRC untuk Indonedia Xiao Qian.
Sesi diskusi panel diisi oleh beberapa pembicara ternama antara lain Menteri Perdagangan Periode 2004—2011 dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2011—2014 Mari Elka Pangestu; Ketua Chinese Chamber of Commerce in Indonesia Gong Bencai; serta Global Head RMB International/Belt and Road, RMB Solutions, Standard Chartered Bank Carmen Ling.
CEO Standard Chartered Bank Indonesia Rino Donosepoetro mengatakan Standard Chartered grup memiliki jaringan di 47 negara Belt and Road. "Hal ini membuat kami bukan saja satu-satunya bank internasional dengan jaringan belt and road terbesar tapi membuat kami menjadi mitra strategis yang tepat bagi pemerintah dan korporasi yang ingin memaksimalkan dampak positif dari inisiatif pemerintah Tiongkok yang diluncurkan enam tahun lalu," katanya di sela-sela pelaksanaan forum.
Dia menambahkan inisiatif belt and road tersebut memiliki potensi untuk mentransformasikan ekonomi negara-negara yang termasuk dalam rute tersebut. Misalnya antara 2014 dan 2016, perdagangan antara Tiongkok dan negara-negara di sepanjang jalur belt and road melebihi Us$3 triliun, momentum tersebut terus berlanjut hingga 2017.
Inisiatif tersebut juga telah mendorong arus investasi asing langsung dari Tiongkok ke negara-negara Belt & Road mencapai US$129,4 miliar pada 2016, naik 12% secara tahunan.
Sepanjang 2017, Standard Chartered Bank terlibat di lebih dari 50 komitmen terkait Belt & Road bernilai total lebih dari US$10 miliar. Setengah dari nilai tersebut untuk proyek terkait Belt & Road di Afrika, seperempatnya di Asia Selatan dan sisanya di negara-negara Belt & Road lainnya.
Lebih lanjut, Rino mengatakan layanan perbankan yang disediakan mencakup hulu hingga hilir, seperti penyediaan konversi FX dan hedging, solusi cash management hingga trade financing, pinjaman untuk modal kerja, serta layanan yang dibuat khusus seperti pembiayaan proyek, pembiayaan untuk merger, dan akuisisi, sindikasi pinjaman, serta debt capital market products.
Standard Chartered Bank di Indonesia memiliki portofolio klien korporasi yang berbasis di Tiongkok dan mulai berinvestasi di Indonesia, di mana sektor infrastruktur, real estat, dan komoditas merupakan tiga sektor teratas.
“Sebagai berbagai bank tertua di Indonesia, kami memiliki pengalaman panjang dalam mendukung program pembangunan pemerintah Indonesia, salah satunya adalah dengan menjadi mitra strategis bagi BKPM dalam menarik investasi asing ke dalam negeri. Melalui jaringan global kami, SCB juga membantu menjual obligasi pemerintah di pasar-pasar internasional,” ujarnya.