Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Standard Chartered Sambungkan Jaringan Perdagangan di 47 Negara

Standard Chartered Bank Indonesia menyelenggarakan forum yang mengumpulkan jajaran manajemen perusahaan-perusahaan baik lokal maupun internasional untuk membahas inisiatif kerja sama perdagangan dalam skema Belt & Road.
Chief Executive Officer Standard Chartered Bank Indonesia Rino Donosepoetro memberikan penjelasan saat peluncuran PremiumFIRST, di Jakarta, Kamis (26/7/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Chief Executive Officer Standard Chartered Bank Indonesia Rino Donosepoetro memberikan penjelasan saat peluncuran PremiumFIRST, di Jakarta, Kamis (26/7/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — Standard Chartered Bank Indonesia meluncurkan forum Standard Chartered CEO Connect dengan mengusung topik "Connecting Indonesia and China through the Belt & Road Initiative" di Jakarta, Selasa (19/3/2019).

Dalam forum pertama yang mengumpulkan jajaran manajemen perusahaan-perusahaan baik lokal maupun internasional, beberapa tokoh penting perekonomian Indonesia hadir memberikan keynote speech. Antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong, serta Duta Besar RRC untuk Indonedia Xiao Qian. 

Sesi diskusi panel diisi oleh beberapa pembicara ternama antara lain Menteri Perdagangan Periode 2004—2011 dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2011—2014 Mari Elka Pangestu; Ketua Chinese Chamber of Commerce in Indonesia Gong Bencai; serta Global Head RMB International/Belt and Road, RMB Solutions, Standard Chartered Bank Carmen Ling.

CEO Standard Chartered Bank Indonesia Rino Donosepoetro mengatakan Standard Chartered grup memiliki jaringan di 47 negara Belt and Road. "Hal ini membuat kami bukan saja satu-satunya bank internasional dengan jaringan belt and road terbesar tapi membuat kami menjadi mitra strategis  yang tepat bagi pemerintah dan korporasi yang ingin memaksimalkan dampak positif dari inisiatif pemerintah Tiongkok yang diluncurkan enam tahun lalu," katanya di sela-sela pelaksanaan forum.

Dia menambahkan inisiatif belt and road tersebut memiliki potensi untuk mentransformasikan ekonomi negara-negara yang termasuk dalam rute tersebut. Misalnya antara 2014 dan 2016, perdagangan antara Tiongkok dan negara-negara di sepanjang jalur belt and road melebihi Us$3 triliun, momentum tersebut terus berlanjut hingga 2017.

Inisiatif tersebut juga telah mendorong arus investasi asing langsung dari Tiongkok ke negara-negara Belt & Road mencapai US$129,4 miliar pada 2016, naik 12% secara tahunan.

Sepanjang 2017, Standard Chartered Bank  terlibat di lebih dari 50 komitmen terkait Belt & Road bernilai total lebih dari US$10 miliar. Setengah dari nilai tersebut untuk proyek terkait Belt & Road di Afrika, seperempatnya di Asia Selatan dan sisanya di negara-negara Belt & Road lainnya.

Lebih lanjut, Rino mengatakan layanan perbankan yang disediakan mencakup hulu hingga hilir, seperti penyediaan konversi FX dan hedging, solusi cash management hingga trade financing, pinjaman untuk modal kerja, serta layanan yang dibuat khusus seperti pembiayaan proyek, pembiayaan untuk merger, dan akuisisi, sindikasi pinjaman, serta debt capital market products.

Standard Chartered Bank di Indonesia memiliki portofolio klien korporasi yang berbasis di Tiongkok dan mulai berinvestasi di Indonesia, di mana sektor infrastruktur, real estat, dan komoditas merupakan tiga sektor teratas.

“Sebagai berbagai bank tertua di Indonesia, kami memiliki pengalaman panjang dalam mendukung program pembangunan pemerintah Indonesia, salah satunya adalah dengan menjadi mitra strategis bagi BKPM dalam menarik investasi asing ke dalam negeri. Melalui jaringan global kami, SCB juga membantu menjual obligasi pemerintah di pasar-pasar internasional,” ujarnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper