Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belum Terbitkan EBA Syariah, Ini Alasan SMF

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF masih mempertimbangkan untuk menerbitkan instrumen sekuritisasi aset atau kontrak investasi kolektif efek beragun aset (EBA) yang berbasis prinsip syariah.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djayadi (kedua dari kiri) memberikan cindera mata kepada Direktur Utama SMF Anata Wiyogo usai pencatatan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan IV SMF Tahap VIII Tahun 2019, di Gedung Bursa Efek Indonesia, pada Senin (25/3/2019)./Bisnis/Emanuel B.  Caesario
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djayadi (kedua dari kiri) memberikan cindera mata kepada Direktur Utama SMF Anata Wiyogo usai pencatatan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan IV SMF Tahap VIII Tahun 2019, di Gedung Bursa Efek Indonesia, pada Senin (25/3/2019)./Bisnis/Emanuel B. Caesario

Bisnis.com, JAKARTA—PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF masih mempertimbangkan untuk menerbitkan instrumen sekuritisasi aset atau kontrak investasi kolektif efek beragun aset (EBA) yang berbasis prinsip syariah.

Heliantopo, Direktur SMF, mengatakan bahwa hingga kini SMF sudah menerbitkan belasan EBA sejak 2009. Tahun lalu, SMF juga mencoba menerbitkan untuk pertama kalinya instrumen EBA-Surat Partisipasi untuk investor ritel.

Menurutnya, tahun ini SMF membuka peluang penerbitan baik EBA konvensional maupun EBA syariah. SMF menargetkan penerbitan EBA tahun ini akan mencapai Rp2,2 triliun. Dirinya tidak menutup kemungkinan penerbitan EBA syariah.

“EBA Syariah masih proses juga. Kita masih menggodok transaksinya,” katanya, Senin (25/3/2019).

Heliantopo mengatakan, kendala utama sekuritisasi aset, termasuk EBA Syariah, adalah untuk mendapatkan aset KPR dari perbankan yang bersedia untuk disekuritisasikan.

SMF sebagai lembaga penyalur pembiayaan sekunder perumahan akan membeli aset KPR dari bank penyalur KPR dan menjualnya kepada investor dalam bentuk EBA. Untuk menciptakan aset EBA yang menarik, SMF menyaratkan aset KPR haruslah aset KPR yang berkualitas pula.

“KPR yang dijual untuk sekuritisasi ini kita pilih dan seleksi dengan ketat. Tentu yang diambil itu yang terbaik. Biasanya, perbankan penyalur KPR agak enggan untuk melakukan itu. Itu tantangan terbesar,” katanya.

Menurutnya, bila tantangan utama itu bisa diatasi, tantangan lainnya mestinya tidak terlalu sulit untuk diatasi. Dalam kasus EBA Syariah, SMF mesti mendapatkan aset KPR yang dibiayai dengan prinsip syariah pula.

Dirinya menilai, meskipun EBA Syariah merupakan instrumen yang baru di pasar, tetapi perseroan optimistis bisa mendapatkan basis investor syariah asalkan produk EBA Syariah sudah tersedia. Namun, selama instrumen EBA Syariah belum ada, cukup sulit untuk memulai sosialisasi.

Lagipula, selama ini produk EBA yang diterbitkan SMF selalu mendapatkan peringkat AAA dari lembaga pemeringkat. Artinya, instrumen EBA yang diterbitkan SMF sangat berkualitas dan relatif aman.

“Investor yang pertama kali membeli tentu akan melihat-lihat dulu, ini barang baru. Tentu kita akan terus lakukan sosialisasi. Sosialisasi akan berhasil kalau ada test case atau barangnya. Mungkin pertama mereka  beli kecil, [tetapi lama-lama akan membesar],” katanya.

Adapun, Bursa Efek Indonesia menargetkan EBA Syariah sebagai salah satu instrumen baru yang dapat mulai diperkenalkan di pasar tahun ini agar produk investasi yang ada semakin beragam.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper