Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI dan Citibank Pacu Pendapatan Nonbunga dari Trade Finance

Segmen bisnis trade finance dinilai masih berpotensi mengalami pertumbuhan yang lebih signifikan hingga akhir tahun 2019 seiring dengan potensi perbaikan perekonomian.
Pengunjung melakukan transaksi saat berbelanja batik di booth BNI saat acara Gelar Batik Nusantara di Jakarta, Rabu (8/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Pengunjung melakukan transaksi saat berbelanja batik di booth BNI saat acara Gelar Batik Nusantara di Jakarta, Rabu (8/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Perbankan memacu segmen bisnis pembiayaan perdagangan (trade financing) sebagai salah satu kontributor pendongkrak pendapatan operasional.

Hal ini antara lain disampaikan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan Citibank N.A., Indonesia yang membukukan kenaikan dua digit dari pendapatan nonbunga (fee based income/FBI) dari trade finance.

Direktur Treasuri dan Internasional Bank BNI Rico Rizal Budidarmo menyebutkan pertumbuhan pendapatan berbasis komisi dari pembiayaan perdagangan mengalami peningkatan setiap tahun.

“Per semester I/2019, pertumbuhan FBI dari Trade Finance meningkat sebesar 15,8 persen  secara year on year,” katanya kepada Bisnis, Senin (12/8/2019).

Kontribusi FBI dari trade finance terhadap pendapatan fee keseluruhan BNI per paruh pertama tahun 2019 mencapai 12 persen dan termasuk dalam tiga besar penyumbang pendapatan nonbunga.

Mengutip data dalam data paparan investor BNI, total  pendapatan komisi BNI per akhir semester I/2019 mencapai Rp5,38 triliun, tumbuh 11,6 persen (YoY) dari akhir Juni 2018 yang berjumlah Rp4,82 triliun.

Dua kontributor terbesar pendapatan fee BNI berasal dari segmen konsumer dan ritel, yakni account maintenance sebesar Rp923 miliar, naik 11,3 persen (YoY), serta dari dari card business sebesar Rp792 miliar, naik 12,9 (YoY).

Adapun, penopang yang ketiga terbesar yakni dari business banking khususnya trade finance sebesar Rp623 miliar. Pendapatan komisi dari pembiayaan perdagangan tersebut sejalan dengan kenaikan transaksi perdagangan internasional menjadi US$25,3 miliar, naik 10,6 persen.

“Secara tren selama 5 tahun terakhir, pencapaian FBI Trade Finance selalu meningkat setiap tahun,” kata Rico.

Dia menjelaskan, perseroan mempertahankan pertumbuhan pendapatan komisi dari trade finance lewat dua strategi utama. Pertama, intensifikasi, yakni dengan mengoptimalkan fasilitas pembiayaan perdagangan dari nasabah. Selain itu, Bank BNI juga menerapkan strategi ekstensifikasi yakni dengan akuisisi nasabah baru melalui skema close loop. “Sehingga antara buyer dan seller diupayakan semua bertransaksi di BNI.”

Tak hanya BNI, Citibank N.A., Indonesia juga mengoptimalkan layanan bisnis trade finance untuk menopang pendapatan nonbunga.

Dalam paparan kinerja keuangan Citibank disampaikan pendapatan dari trade finance menjadi satu dari tiga kontributor utama yang membuat laba perseroan melejit 97 persen menjadi Rp1,6 triliun pada akhir semester I/2019.

Chief Executive Officer Citibank Indonesia Batara Sianturi mengatakan pendorong pertumbuhan laba bersih 97 persen ada tiga yakni peningkatan pendapatan perdagangan bersih atau net trading income [NTI], pendapatan bunga bersih serta karena turunnya beban cadangan kerugian penurunan nilai [CKPN] kredit.

Pendapatan bunga bersih tercatat hanya tumbuh 8 persen (YoY) atau naik sebesar Rp164 miliar sedangkan pendapatan nonbunga dari pembiayaan perdagangan tumbuh sebesar Rp542 miliar atau lebih dari 100 persen secara tahunan.

“Untuk trading income kami naik dari Rp500 miliar pada Juni 2018 menjadi sekitar Rp1 triliun pada Juni tahun ini,” kata Batara.

Segmen bisnis trade finance dinilai masih berpotensi mengalami pertumbuhan yang lebih signifikan hingga akhir tahun 2019 seiring dengan potensi perbaikan perekonomian. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper