Bisnis.com, JAKARTA -- Unit usaha syariah PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 58,24 persen sepanjang 2019 lalu.
Dari laporan keuangan yang dipublikasikan di Bisnis Indonesia edisi Rabu (20/5/2020) tercatat nilai aset perseroan ikut naik sebesar 5,30 persen menjadi Rp942,30 miliar dari sebelumnya Rp894,85 miliar.
Pada komponen dana peserta, tercatat terjadi peningkatan yaitu menjadi Rp398,33 miliar dari sebelumnya Rp363,34 miliar. Sementara itu dana Tabarru tercatat meningkat sebesar 187,11 persen menjadi Rp12,92 miliar dari sebelumnya Rp4,50 miliar.
Di sisi total pendapatan, perseroan mencatat ada perlambatan yaitu di angka Rp157 miliar dari sebelumnya Rp168,61 miliar. Rinciannya yakni pendapatan Ujrah Tabarru senilai Rp113,26 miliar dari sebelumnya Rp131,96 miliar.
Kemudian, pendapatan ditangguhkan Rp1,54 miliar naik tipis dari sebelumnya Rp1,48 miliar. Lalu pendapatan Ujrah pengelolaan investasi dana peserta Rp14,32 miliar naik dari sebelumnya Rp14,17 miliar.
Sementara pendapatan alokasi surplus underwriting tahun lalu nihil sedangkan 2018 tercatat Rp104 juta. Lalu pendapatan investasi Rp30,96 miliar atau naik dari sebelumnya Rp23,85 miliar. Angka beban total berhasil diturunkan ke posisi Rp69,18 miliar dari sebelumnya Rp118,39 miliar.
Baca Juga
Dengan kinerja tersebut, unit usaha Syariah Manulife berhasil meraih laba sebelum pajak senilai Rp79,95 miliar naik dari sebelumnya Rp51,66 miliar. Kemudian untuk laba bersih tercatat senilai Rp75,20 miliar naik dari sebelumnya Rp47,52 miliar.
